15 Siswa SD di Kota Yogya Diduga jadi Korban Kekerasan Seksual di Sekolah

Ilustrasi (dok. pixabay)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Sebanyak 15 anak salah satu Sekolah Dasar (SD) swasta di Kota Yogyakarta diduga menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum guru berinisial NB, di dalam dan luar kelas.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh penasehat hukum keluarga korban, Elna Febi Astuti kepada wartawan saat mendampingi pelapor, di Polresta Yogyakarta, pada Senin (8/1/2024).

Elna mengungkapkan, kejadian tersebut dialami oleh para siswa kelas 6 SD, sejak bulan Agustus – Oktober 2023 lalu. Kemudian, mereka mengadu kepada guru lainnya dan diteruskan ke Kepala Sekolah.

Penasehat Hukum Keluarga Korban, Elna Febi Astuti. (dok. kabarkota.com)

Dari hasil penyelidikan internal sekolah, dalam melakukan aksi bejatnya, NB yang merupakan guru konten kreator itu tidak hanya menyentuh area sensitif para korban, seperti alat kemaluan, tetapi juga mengancam korbannya dengan menggunakan pisau, diajak menonton video dewasa hingga diajari cara memesan open BO.

“Jadi kekerasan tidak hanya seksual tetapi juga kekerasan fisik,” kata Elna.

Menurut Elna, dinamika yang terjadi di internal sekolah cukup berat hingga berdampak pada psikologis kepala sekolah yang memperjuangkan agar kasus tersebut bisa dilaporkan ke kepolisian. Terlebih, kepala sekolah tersebut juga merupakan orang tua korban sehingga bebannya ganda.

“Ada korban meminta agar sekolah tidak membuat laporan karena takut,” sesalnya.

Lebih lanjut Elna menyampaikan, tulisan tangan anak dan perasaan yang dirasakan oleh para korban menjadi bukti untuk pelaporan di Polresta Yogyakarta.

Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja. (dok. kabarkota.com)

Menanggapi laporan tersebut, Kepala Seksi (Kasi) Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja menyatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Yogyakarta sebelum menentukan langkah tindak-lanjutnya.

“Jadi laporan itu sudah kami terima,” tegasnya. (Rep-01)

Pos terkait