Pembukaan Seminar tentang Hari AIDS Sedunia 2019 di Kompleks Disbud DIY, Rabu (4/12/2019). (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pengidap HIV/AIDS di DIY saat ini mencapai hampir 5.000 orang. Jumlah tersebut termasuk penyandang disabilitas.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut, hingga Juni 2019, ada 21 penyandang disabilitas yang terinfeksi HIV.
“Melihat fenomena tersebut, kita tidak boleh berdiam diri,” kata Sultan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X, dalam pembukaan Seminar Hari AIDS Dunia 2019, di Pendopo Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Rabu (4/11/2019).
Menurut Sultan, penanggulangan HIV/AIDS menjadi tanggung-jawab bersama, antara pemerintah, akademisi, industri, masyarakat, dan media yang dikembangkan dengan skema pentahelix.
Pentahelix, jelas Sultan, adalah fondasi kerja-sama lintas sektor yang menempatkan pemerintah sebagai pemilik political power, akademisi sebagai pemilik knowledge power, dunia usaha sebagai pemegang economic power, masyarakat sebagai social control, dan media pemegang information power.
Sementara Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY, Riswanto menjelaskan, 21 penyandang disabilitas yang terjangkit HIV kebanyakan rata-rata usia remaja tuna metra, dan tuna rungu.
“Mereka terinfeksi HIV karena free sex,” ungkapnya.
Oleh karenanya, pada tahun 2020 mendatang, pihaknya berencana melakukan Training of Trainer (TOT) bagi tuna rungu dan tuna netra untuk melakukan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS di kalangan penyangdang disabilitas. Mengingat, selama ini belum ada sosialisasi bagi mereka. (Rep-01)