30 Persen Mahasiswa Baru UGM dari Kalangan tak Mampu

Ilustrasi (ugm.ac.id)

SLEMAN (kabarkota.com) – Sekitar 30 persen mahasiswa baru UGM tahun 2016 dari kalangan masyarakat kurang mampu. Sementara sisanya, dari kelas menengah ke bawah. Hal itu sebagaimana diuraikan Rektor UGM, Dwikorita Karnawati kepada wartawan, Senin (25/7/2016)

Bacaan Lainnya

Menurutnya, itu merupakan bentuk komitmen UGM dalam menjaga nilai-nilai kerakyatan. “UGM juga terbuka untuk mahasiswa dari daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) maupun difabel,”kata Rektor seperti dikutip laman UGM.

Tak hanya itu, lanjutnya, perhatian terhadap mahasiswa tak mampu yang berprestasi juga telah diberikan sejak tahun 2003 lalu, seperti melalu PBUTM, dan PBOS dll. Sedangkan untuk bidik misi, baru dimulai pada 2010.

Sedangkan terkait pembelajaran, Rektor mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan penguatan konsep reorientasi akademik yang mereka dicanangkan sejak 2015 lalu.

“Reorientasi akademik ini kami lakukan karena melihat tantangan global yang terus berubah,” imbuhnya.

Dengan penerapan kurikulum 2016 ini nantinya, kata Rektor, para mahasiswa baru akan semakin memberikan kebebasan bagi para mahasiswa untuk kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan nilai-nilai ke-UGM-an. Para mahasiswa juga akan mendapat bekal keterampilan kewirausahaan, kepemimpinan hingga IT.

“Saat ini eranya adalah digital. Maka, kepemimpinan dan IT ini akan kita dorong bersama disertai semangat socio entrepreneur,” tegasnya.

Senada dengan itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Iwan Dwiprahasto menambahkan, beberapa hal yang termasuk dalam redesain kurikulum antara lain terkait dengan penguatan kemampuan lintas disiplin ilmu; pemberiansoftskill; student mobility; peningkatan kemampuan bahasa asing; penguatan IT, riset dan publikasi.

Sementara itu, Direktur Kemahasiswaan UGM, Senawi menegaskan, pada Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM tidak akan ada kekerasan maupun perploncoan bagi mahasiswa baru. Selama mengikuti PPSMB, 1-6 Agustus, mahasiswa akan mendapatkan materi berupa ke-UGM-an; pengenalan program studi, karier, dan profesi; serta softskill.

“Semua materi kita siapkan di website sehingga semua bisa memantau, termasuk orang tua,” paparnya (Rep-03/Ed-03)

Pos terkait