Panitia Gelar Tembang Nusantara 2014 saat memberikan keterangan kepada media di Taman Budaya Yogyakarta. (Sutriyati/kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com)
– Sekitar 600 seniman akan tampil dalam Gelar Tembang Nusantara, pada
6, 7, dan 9 November 2014. Kegiatan yang akan menghadirkan sekitar 25
grup ini diselenggarakan oleh Taman Budaya Yogyakarta sebagai UPTD Dinas
Kebudayaan DIY.
Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Diah Tutuko Suryandaru mengatakan,
selama ini Yogyakarta merupakan wadah bagi para seniman untuk
berekspresi namun jenis musik orkestra yang dipentaskan masih
terhitung jarang. "Harapan kami, pertunjukan ini bisa meningkatkan dan mengembangkan
seniman orkestra di Yogyakarta yang selama ini frekuensi tampilnya
musik ini minim," kata Diah dalam jumpa pers di Taman Budaya
Yogyakarta, Rabu (5/11).
Selain itu, pihaknya juga berharap kegiatan ini bisa menumbuhkan
kreativitas dari generasi muda sekaligus menghasilkan seniman-seniman
baru, sehingga menguatkan posisi Yogyakarta sebagai pusat kesenian.
Menurut Diah, even musik tahunan yang memasuki tahun ketiga ini akan
berbeda dengan event Gelar Musik Orkestra sebelumnya. Sebab, ia melanjutkan, dalam
pertunjukan ini akan memaksimalkan sarana yang ada sehingga bisa
menghadirkan pertunjukan yang berkelas.
Sementara, salah satu narasumber Gelar Musik Orkestra 2014, Imoeng
Mulyadi menjelaskan bahwa pementasan seni kali ini akan digelar di dua
tempat yang berbeda. "Pada tanggal 6-7 November di Concert Hall TBY, dan 9 November di Kebon Ndhepis di wilayah Minggir, Sleman," sebut Imoeng.
Imoeng juga memaparkan, Konsep gelar tembang nusantara kali ini akan
mengusung 85 persen mengangkat karya-karya baru, baik komposisi maupun
lagu-lagunya.
Pada tanggal 6 – 7 November rencana menghadirkan band-band etnik, big
band orkestra, serta parade keroncong yang tidak hanya melibatkan
seniman-seniman musik senior tetapi juga anak-anak muda. Termasuk
menghadirkan bintang Tamu Rieke Roeslan.
Sementara pada tanggal 9 November akan menghadirkan pertunjukkan seni
dari potensi masyarakat di wilayah Yogya barat, khususnya anak-anak. Diantaranya, gamelan bocah yang melibarkan 80 anak dengan
gending-gending lagu dolanan, ensembel biola serta ensembel keroncong
yang akan berkolaborasi dengan pemain dari ibu kota dan mahasiswa ISI
Yogyakarta. "Warga lokal daerah barat juga berhak mendapatkan ruang berekspresi," ungkap Imung.
Harjanto selaku pengelola Kebon Ndhepis menyatakan, pihaknya sengaja ingin mengakomodir kebutuhan seni di wilayahnya. "Kami akan bekerjasama dengan sekolah dasar di sekitarnya dengan memakai gamelan yang ada di tempat kami," jelasnya.
SUTRIYATI