Ilustrasi: simulasi penanganan bencana alam di Kota Yogyakarta, di Embung Langensari, Kamis (12/11/2020). (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta memetakan sedikitnya ada delapan kecamatan di Kota Yogyakarta yang berpotensi terkena dampak sekunder, jika gunung Merapi erupsi.
Pelaksana Tugas (Plt.) BPBD Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat mengatakan, pemetaan tersebut berdasarkan terjadinya erupsi Merapi pada 2010 lalu.
“Potensi erupsi gunung Merapi, di samping potensi tidak langsung ke kita, tetapi juga ketika terjadi bencana hidrometeorologi yang kuat seperti tahun 2010, maka yang perlu kami antisipasi adalah dampak banjir lahar dingin di wilayah kota Yogyakarta,” jelas Octo kepada wartawan usai mengikuti Apel Kesiapsiagaan Bencana, di Embung Langensari Yogyakarta, Kamis (12/11/2020).
Delapan kecamatan yang dimaksud itu, sebut Octo, meliputi Kecamatan Tegalrejo, Jetis, Kotabaru, Gondokusuman, Danurejan, Pakualaman, Mergangsan, dan Umbulharjo.
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menambahkan selain ancama sekunder, juga ada ancaman tersier berupa pengungsian.
Oleh karenanya, Walikota meminta agar masing-masing kecamatan bersama jajarannya melakukan antisipasi terhadap potensi bencana tersebut.
Apel kesiapsiagaan ini, lanjut Haryadi, sekaligus sebagai upaya untuk memberikan rasa aman kepada para pendatang dari luar Yogyakarta menjelang akhir tahun 2020 atau malam tahun baru 2021.
Sementara Kepala Polresta Yogyakarta, Purwadi Wahyu Anggoro menyatakan, pihaknya akan menyiapkan 900 personel atau sekitar sepertiga dari total 1.400 personel Sabhara yang dimiliki Polresta.
Dalam apel kesiapsiagaan bencana kali ini juga digelar simulasi penanganan korban bencana banjir. Mulai dari proses evakuasi hingga di pengungsian. (Rep-01)