8 Siswa SMP di Gunung Kidul tak Lulus

Ilustrasi (ujiannasional.org)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Sebanyak delapan siswa SMP di wilayah Gunung Kidul dinyatakan tak lulus pada Tahun Ajaran 2015/2016 ini.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga (Disdikpora) DIY, Baskoro Aji mengungkapkan, penyebab ketidaklulusan para siswa tersebut karena masalah budi pekerti yang nilainya dianggap kurang oleh pihak sekolah.

“Ada nilai akhlak yang kurang, karena minimal untuk bisa lulus itu nilainya baik, tapi mereka itu baru dinilai cukup,” jelas Baskoro kepada wartawan di kantornya, Jumat (10/6/2016).

Menurutnya, ketidakhadiran juga bagian dari budi pekerti, sehingga kalau siswa tidak berangkat ke sekolah dalam beberapa waktu, bisa saja pihak sekolah tidak meluluskannya. Sebab sekarang, yang menentukan kelulusan siswa adalah pihak sekolah.

“Tergantung aturan dari masing-masing sekolah,” imbuhnya.

Sebagaimana disampaikan Baskoro, Sabtu (11/6/2016) atau hari ini, kelulusan untuk siswa SD dan SMP sederajat di DIY diumumkan serentak oleh sekolah masing-masing.

Jika dibandingkan tahun ajaran sebelumnya, lanjut Baskoro, ketidaklulusan siswa mengalami penurunan. Sebelumnya sebanyak 12 anak dari wilayah Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, dan Sleman dinyatakan tidak lulus.

Sementara untuk tiga besar sekolah peraih nilai tertinggi pada Ujian Nasional (UN) 2016 ini juga mengalami pergeseran. Pada tahun 2016 ini, peraih nilai tertinggi, yakni SMP Negeri 8 Yogyakarta, SMP Negeri 5 Yogyakarta, dan SMP Negeri 2 Bantul. Sementara di tahun 2015 lalu, SMP Negeri 4 Pakem, SMP Negeri 5 Yogyakarta, dan SMP Negeri 8 Yogyakarta.

Sedangkan siswa peraih nilai tertinggi untuk tingkat SMP sederajat di DIY pada kelulusan tahun 2016 adalah Derra Nur Anggraeni dari SMP Negeri 10 Yogyakarta, dengan total Nilai 394.0.

Di tingkat SD, sebut Baskoro, pergeseran tiga besar sekolah peraih nilai tertinggi juga terjadi. Jika pada kelulusan tahun sebelumnya diraih SD Negeri Panjatan, SD Negeri Brosot, dan SD Muhammadiyah Sapen 1, maka pada tahun ini, digeser oleh SMP Negeri Percobaan 3, SMP Muhammadiyah Sapen 1, dan SD Muhammadiyah Suronatan.

Peraih nilai tertinggi dengan angka 300, ungkapnya, ada sembilan anak yang empat diantaranya dari SD Muhammadiyah Sapen 1, tiga siswa dari SD Negeri Percobaan 3, dan SD Muhammadiyah Suronatan, dan SD Muhammadiyah Nitikan masing-masing satu orang. (Rep-03/Ed-03)

Pos terkait