Ilustrasi (Sumber: skynewsarabia.com)
JAKARTA – (kabarkota.com) – Perusahaan jejaring sosial terbesar di dunia, facebook akan segera menjangkau daerah-daerah paling terpencil di dunia dengan menggunakan pesawat nirawak "drone".
Menurut Salah satu direktur teknis, Yael Maguire, untuk pertama kali, facebook telah membangun drone berskala penuh yang memiliki lebar sayap setara dengan Boeing 737 untuk memberikan akses internet di wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau.
Pesawat canggih yang memiliki berat 400 kilogram ini baru akan diujicobakan 2016 mendatang di Amerika Serikat dan akan beroperasi di ketinggian 60 ribu – 90 ribu kaki atau sekitar 20-30 kilometer di atas ketinggian pesawat komersial sehingga tidak terpengaruhi masalah cuaca.
"Misi kami adalah untuk menghubungkan semua orang di dunia," kata Jay Parikh, wakil direktur teknis seperti dikutip laman VOA Indonesia, Sabtu (1/8).
"Ini akan menjadi kesempatan yang sangat baik sekali bagi kami untuk memotivasi berbagai industri untuk bergerak lebih cepat untuk mengembangkan teknologi," lanjutnya.
Pesawat nirawak Facebook, yang pembuatannya memakan waktu 14 bulan itu dapat terbang di udara selama 90 hari non stop. Balon-balon helium akan diikatkan ke pesawat yang akan mengangkatnya ke udara. Drone tersebut memiliki jangkauan sayap 42 meter.
"Karena pesawat harus terus bergerak untuk mempertahankan ketinggian penerbangan, pesawat akan berputar dalam radius 3 kilometer," kata Parikh.
Di siang hari, ungkapnya, pesawat akan mengapung pada ketinggian 90 ribu kaki dan di malam hari akan turun ke ketinggian 60 ribu kaki untuk menyimpan energi.
Proyek pesawat nirawak ini merupakan bagian dari program bernama Aquila, yang menarget 10 persen dari penduduk dunia yang tidak memiliki akses internet. Pihaknya juga tidak berencana menjual pesawat-pesawat nirawak, melainkan menggunakannya untuk memperluas akses internet.
Facebook akan menjadi perusahaan pertama dengan pesawat nirawak yang terbang dengan ketinggian tersebut. Perusahaan ini bekerja sama dengan para pembuat kebijakan untuk membantu merancang pedoman dan regulasinya.