Balon Rektor UGM Periode 2022-2027 Nomor Urut 5 (dok. screenshot youtube ugm)
SLEMAN (kabarkota.com) – Guru Besar Fakultas Peternakan UGM,
Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA menjadi salah satu Bakal Calon (Balon) Rektor UGM periode 2022-2027.
Dalam penyampaikan rencana program kerjanya, Ali Agus berkomitmen ingin mengukuhkan UGM sebagai universitas “Ndesa” yang mendunia, dengan berdarma dari Yogyakarta untuk Indonesia.
Ali Agus menjelaskan bahwa yang ia maksud dengan berdarma dari Yogya untuk Indonesia adalah
berperan aktif memajukan pembangunan DIY, dan menjadi dasar peran UGM lebih besar ke kancah dunia.
Pertama, UGM dan DIY menjadi satu kesatuan utuh. Kedua, UGM memberikan kemanfaatan bagi DIY. Ketiga, berkembang dari aspek ekonomi sebagai barometer rujukan budaya dan sosial yang ideal bagi masyarakat inklusif, toleran, dan sejahtera
“Keempat, UGM memberi dukungan bagi DIY maupun Kasultanan Yogyakarta untuk maju dan berkembang sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi UGM,” paparnya dalam Penjaringan Aspirasi Publik UGM, dan Rencana Program Kerja Balon Rektor yang disiarkan melalui kanal youtube Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 26 April 2022.
Selain itu, guna menghadapi dunia yang berubah cepat, disrupsi teknologi, tantangan bonus demografi, serta isu-isu nasional dan global (pangan, energi, kesehatan, dan lingkungan), maka UGM harus responsif, adaptif, dan lincah.
“Ini sangat penting bagi UGM agar adaptif dan lincah menghadapi perkembangan zaman yang sangat cepat berubah,” sambungnya.
Terlebih, kata dia, UGM tengah menghadapi tantangan, baik secara internal maupun eksternal.
Pada kesempatan tersebut, Ali Agus juga menyampaiak usulan rencana lima program pokok terkait 1) output (Alumni, ipteksb, kepakaran); 2) input (calon mahasiswa baru, dosen, tendik, infrastruktur, dan kesetaraan berbagai aspek); 3) peningkatan jumlah dan mutu kerjasama dan pengembangan usaha (masyarakat, dunia industri, pemerintah, dalam – luar negeri); 4) peningkatan kualitas layanan dan manajemen internal (good university governance) yang efisien, harmonis, dan progresif; 5) efisiensi SDM dan birokrasi UGM.
Guna menjalankan program tersebut, lanjutnya, maka diperlukan kebijakan strategis, dan kebijakan operasional yang juga telah ia siapkan untuk lima tahun ke depan, jika terpilih sebagai rektor baru UGM.
“Dengan niat bismillah untuk beribadah, jika diberi amanah siap mewakafkan waktu, tenaga, dan pikiran saya untuk melayani sepenuh hati sebagai wujud kecintaan dan bhakti saya kepada UGM,” ucapnya. (Rep-05)