Antisipasi Virus Corona, Puskesmas di Jantung Kota Yogya Tingkatkan Kewaspadaan

Ilustrasi (dok. fda)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Wabah virus corona yang kian meluas telah membuat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), khususnya di jantung kota Yogyakarta meningkatkan kewaspadaan.

Bacaan Lainnya

Kepala Puskesmas Kraton Yogyakarta, Eni Purdiyanti mengungkapkan, guna mengantisipasi virus corona, pihaknya melakukan penyuluhan kepada karyawan dan masyarakat. Sosialisasi disampaikan melalui pertemuan-pertemuan maupun berbagai kegiatan di wilayahnya, seperti posyandu.

Sedangkan di pelayanan dokter, sebut Eni, jika pihaknya menemukan pasien ISPA, maka dilakukan anamnesa, dengan riwayat perjalanan pasien, dalam kurun waktu 14 hari sebelum timbul keluhan atau kedatangan orang dari luar negeri, khususnya Cina.

“Pasien ISPA rata-rata 15 orang per hari. Kalau pasien pneumonia sangat jarang, hanya ada dua pasien bulan ini. Mereka juga tidak ada yang kami rujuk ke faskes lanjutan karena penyakit tersebut,” jelas Eni kepada kabarkota.com, Sabtu (29/2/2020).

Selain itu, Eni mengaku, pihaknya juga menyediakan masker di bagian pendaftaran untuk pasien yang batuk. Sekaligus, menyampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Sedangkan terkait dengan pencegahan terhadap kemungkinan masuknya virus corona melalui wisatawan manca Negara, menurutnya, tak ada upaya khusus untuk itu. Hanya saja, Puskesmas diimbau agar berkoordinasi dengan hotel-hotel di wilayah masing-masing untuk menyampaikan sosialisasi tentang NCoV 2019.

Kebetulan di wilayah kecamatan Kraton tidak ada hotel, jadi kami tidak melakukan hal itu,” tegasnya.

Sementara Kepala Puskesmas Gondomanan Yogyakarta, Fajar Meitaharti menjelaskan, Puskesmas melakukan sosialisasi ke PKM. Mengingat, mereka yang berhubungan langsung dengan wilayah, seperti petugas promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, surveylens kelurahan dan Puskesmas
sendiri.

“Kami sampaikan informasi-informasi kesehatan itu melalui Whatsapp Group internal, seperti grup kader, grup kelurahan, dan grup Forkopinca di tingkat kecamatan,” paparnya.

Di samping itu, Fajar juga menegaskan, tak ada pemeriksaan khusus terhadap pasien ISPA maupun Pneumonia.

Terkait Wisman yang datang ke Yogyakarta, Fajar mengatakan, pihaknya tidak secara aktif. Namun Dinas Kesehatan telah mengimbau agar semua hotel dapat melaporkan, utamanya saat ada kasus wisman sakit.

“Kami hanya melakukan pemantauan wilayah saja,” ucapnya. (Ed-01).

Pos terkait