Pintu masuk Jogja Exotarium Education Center Sleman (sutriyati/kabarkota.com)
SLEMAN- Langit Yogyakarta, Kamis (5/7/2018) siang sangat cerah, dan jelang tengah hari, terik matahari terasa menyengat. Namun, panasnya cuaca itu tak menyurutkan antusias para pengunjung Mini Zoo Jogja Exotarium Education Center Sleman, untuk menjelajah berbagai wahana yang ada.
Tak hanya didominasi orang dewasa, anak-anak juga tampak riang menikmati setiap sudut wahana satwa yang diresmikan pada 23 Desember 2017 lalu ini. Di atas lahan sekitar 9 hektar ini, para pengunjung disuguhi berbagai wahana edukatif tentang satwa yang bahkan tak hanya bisa dilihat di dalam kandang saja, tetapi sebagian juga bisa diajak berinteraksi dan bercengkrama.
Owner sekaligus Direktur Mini Zoo Jogja Exotarium Education Center Sleman, Akbar Taruna mengatakan, ide membangun kebun binatang mini ini berawal dari kecintaannya terhadap satwa, sejak dulu. Akbar mengaku, sejak duduk di bangku kuliah, telah mengoleksi berbagai jenis satwa, seperti ular, reptil, dan ikan. Selain itu, ia juga memiliki ternak kambing, sapi, dan kelinci.
“Kebetulan saya memang hobi memelihara banyak satwa, suka outbond, dan berkemah,” kata Direktur Mini Zoo Jogja Exotarium ini kepada kabarkota.com.
Berdirinya taman wisata edukatif ini, lanjut Akbar, juga tak lepas dari dorongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, malalui istri bupati Sleman yang berharap adanya desa wisata di Sendangadi. Terlebih sudah tersedia lahan milik desa yang luasnya sekitar 15 hektar, namun tak dimanfaatkan ketika itu. Dari situ, ia mulai tertarik untuk membuka kebun binatang mini yang konsepnya untuk wisata keluarga. Selain, juga untuk pemberdayaan masyarakat sekitar.
Benar saja, sejak sekitar akhir tahun 2017 dibuka untuk umum hingga sekarang, obyek wisata satu ini hampir tak pernah sepi pengunjung. Dalam sehari, ungkap Akbar, ada 200-an pengunjung. Sementara saat hari libur, jumlah pengunjung bisa mencapai 1.500 pengunjung.
Anjungan, wahana, dan fasilitas untuk pengunjung yang ada di Jogja Exotarium, antara lain berupa edukasi satwa reptil, berbagai jenis hewan noktunal, kelinci, rusa, kancil, dan kuda. Ada juga edukasi budidaya ternak sapi dan kambing PE, serta edukasi budidaya ikan produksi, ikan hias, dan maskot.
Edukasi dan budidaya sayuran organik, kolam tangkap ikan, pemancingan keluarga, spot selfie unik, play ground anak, embung, cafe dan resto, serta bumi perkemahan sekaligus lokasi outbond training juga akan disiapkan oleh pengelola untuk melengkapi mini zoo exatorium.
Untuk bisa menjelajahi berbagai wahana tersebut, para pengunjung cukup membayar Rp 15.000 per orang untuk tiket masuknya. Sedangkan untuk menikmati fasitas lainnya, seperti menunggang kuda, terapi ikan, kolam tangkap ikan, dan berenang dikenai biaya tersendiri, dengan tarif yang beragam. Obyek wisata ini buka setiap hari, mulai pukul 08.30 WIB – 17.00 WIB.
Lokasi Jogja Exotarium Education Center Sleman ini tepatnya berada di Jalan Magelang Km. 8, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DIY atau sekitar 500 meter dari pusat kota Sleman dan bisa ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Salah satu pengunjung, Hasta Yidra mengaku senang dengan keberadaan Jogja Exotarium ini karena di sini selain berwisata juga bisa sekaligus mengenalkan satwa kepada anak-anak usia dini, seperti yang ia lakukan, datang bersama istri dan putranya yang masih berusia dua tahun.
“Saya berharap, fasilitasnya dilengkapi lagi, terutama untuk perindangnya sehingga saat panas seperti ini, pengunjung tetap merasa nyaman,” kata pria asal jalan kaliurang ini.
Dwi Mulyanto, salah satu warga Sendangadi juga memberikan sambutan positif atas hadirnya obyek wisata baru ini. Terlebih, dirinya yang dulu berprofesi sebagai karyawan di sebuah toko elektronik, kini bisà bergabung sebagai pemandu wisata di Jogja Exotarium, dengan pendapatan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. (Sutriyati)