Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X (dok. humas pemda diy)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Setelah mengundang sorotan publik, Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X akhirnya membatalkan wacana lockdown totally yang sempat ia sampaikan, pada 18 Juni 2021.
“Tidak ada kalimat lockdown. saya tidak kuat membiayai rakyat se-Yogyakarta (DIY),” ucap Sultan dalam bahasa Jawa, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (21/6/2021).
Pihaknya berdalih bahwa wacana yang sempat ia sampaikan merupakan opsi terakhir di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19 di DIY.
Oleh karenanya, Sultan meminta agar masyarakat membangun kesadaran untuk saling menjaga toleransi dengan meningkatkan ketaatan pada penerapan protokol kesehatan (Prokes).
“Kalau yang tidak mau nurut, itu tidak tumbuh kesadaran atau kesombongan bagi seseorang,” anggapnya.
Termasuk, kata Sultan, orang yang tidak percaya dengan adanya Covid-19. Padahal kenyataannya di Rumah Sakit ada kasus tersebut.
Lebih lanjut pihaknya juga menyatakan akan tetap membatasi mobilitas masyarakat, terutama supaya tidak terjadi kerumunan, serta menambah fasilitas kamar untuk orang yang positif Covid-19 maupun yang menjalani karantina di tingkat kelurahan.
“Di setiap kelurahan yang belum terbentuk Satgas, mohon segera diselesaikan,” harapnya.
Terpisah, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi juga menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengetatan intinya ada pengetatan terhadap pelaksanaan prokes, baik di masyarakat maupun di tempat-tempat umum.
“Ini memang kecepatan penularan dan sebarannya cukup tinggi,” ungkap Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta ini.
Meski demikian, Heroe mengaku, pihaknya belum dapat memastikan virus yang menjangkiti para pasien Covid-19 termasuk varian baru atau bukan.termasuk virus varian baru atau bukan. (Rep-01)