Beberapa Ormas Islam Desak Masyarakat Dunia Lebih Pro Aktif Soal Palestuna

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Memanasnya situasi di Palestina akibat serangan militer Israel dalam beberapa hari terakhir, telah menggugah kepedulian dari berbagai elemen masyarakat di Indonesia untuk menyerukan desakan perdamaian.

Forum Umat Islam (FUI) se- DIY, misalnya, Jumat (11/7) menggelar aksi untuk rasa sekaligus penggalangan dana untuk rakyat Palestina, di titik nol kilometer.

Puluhan orang yang berasal dari berbagai ormas Islam di DIY tersebut mengecam kebiadaban yang dilakukan Zionis Israel terhadap warga muslim di Palestina, khususnya di Jalur Gaza. “Kami mengimbau agar umat Islam di seluruh dunia dan negara-negara musim bersatu membangun solidaritas untuk melawan kekejaman Israel itu,” seru Koordinator Aksi, Muhammad Fuad, kepada wartawan di sela-sela aksi.

Selain itu, pihaknya juga mendesak, agar pemerintah Indonesia mendorong Dewan Keamanan PBB supaya mengambil tindakan tegas, untuk menghentikan aksi militer di Palestina, dan menjatuhkan sanksi bagi Israel.

Pada kesempatan tersebut, FUI se-DIY juga melakukan penggalangan dana yang ditargetkan mencapai Rp 50 juta, untuk membantu pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Palestina yang saat ini dalam tahap pembangunan.

Tak hanya itu, sebagai bentuk kegeraman mereka terhadap penindasan Israel atas Palestina, FUI se-DIY juga sempat membakar simbol bendera Palestina.

Senada dengan FUI se DIY, Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) Indonesia juga menyerukan agar para pemimpin Arab dan dunia Islam bertanggung-jawab untuk menghentikan serangan zionis ke Palestina.

Selain itu, Ketua KISPA Indonesia, Ferry Nur, saat dihubungi kabarkota.com juga meminta agar para ulama dan tokoh agama mengangkat isu Gaza dalam setiap khotbah dan ceramah selama bulan ramadhan, serta membaca qunut Nazilah.

“Umat Islam semestinya juga turut mendoakan dan menyalurkan infaq terbaiknya untuk rakyat Palestina”, kata Ferry dalam pernyataan sikapnya melalui whatsapp.

Terkait donasi, Ferry mengaku, semenjak berdirinya KISPA, pihaknya telah menyalurkan bantuan untuk rakyat Palestina lebih dari Rp 10 Milyar.

“Sepanjang tahun 2014 ini, dana yang telah kami salurkan hampir mencapai Rp 1 Milyar,” klaim dia.

Sesuai dengan amanah, kata Ferry, Dana tersebut telah dibelanjakan untuk logistik makanan, obat-obatan dan juga bagi pengungsi Palestina di Libanon dan Suriah.

Meski begitu, ia mengaku hingga saat ini, tidak ada relawan KISPA yang berada di Gaza karena penutupan perbatasan Rafah. “KISPA telah bermitra dengan lembaga kemanusiaan di Gaza, sejak lama,” tegas dia.

Dihubungi terpisah, Pemerhati Palestina dari Asia pacific Community for Palestine (ASPAC Palestine) Saiful Bahri menganggap bahwa serangan Israel di jalur Gaza bukan perng atau pun konflik antara Palestina – Israel, melainkan pembunuhan dan kebrutalan Zionis..

Sayangnya, kata dia, selama ini diplomasi internasional negera-negara kawasan lemah. “Bahkan sebagian dari mereka justru tidak terdengar perannya,” anggap Saiful dalam pernyataannya melalui whatsapp.

Padahal, semestinya negara-negara yang memiliki populasi muslim besar, seperti Indonesia dan Turki mempunyai peranan menonjol untuk menghentikan peperangan tersebut. (tria/aif)

Pos terkait