Presiden RI ke-3, BJ Habibie (dok. facebook)
JAKARTA (kabarkota.com) – Indonesia kembali berduka. Salah seorang putra terbaik bangsa yang juga Presiden RI ke-3, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie wafat, pada Rabu (11/9/2019).
Melalui akun twitter, The Habibie Center menulis, “Telah berpulang Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta pada 11 September 2019 pukul 18.05. The Habibie Center memohon doa segenap masyarakat Indonesia untuk mengantar kepergian beliau.
Kabar meninggalnya BJ Habibie ini langsung mengundang simpati banyak pihak. Termasuk ucapan duka cita yang membanjiri jagat maya. Dua diantaranya dari Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), dan mantan calon presiden, Prabowo Subianto.
Di akun resminya, Presiden RI, Jokowi mengunggah gambar bersama BJ Habibie saat bersama di istana Negara. Jokowi juga mengucapkan, “Innalillahi wa innaillaihi rajiun. Selamat jalan Bapak BJ Habibie.”
Begitu pun dengan Prabowo Subianto yang menuliskan di akun Twitter @prabowo:
“Innalillahi wa innaillaihi raji’un. Saya atas nama pribadi dan keluarga besar partai @Gerindra mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya Presiden Republik Indonesia ke 3 Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie. Semoga ditempatkan di sisi Allah SWT. Aamiin YRA”
PP Muhammadiyah: Kita Kehilangan Negarawan Besar yang Visioner
Tak hanya di dunia maya, ucapan bela sungkawa juga dari berbagai tokoh masyarakat. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir juga menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya BJ Habibie.
Menurutnya, Habibie adalah Presiden pertama di era reformasi yang meletakkan dasar demokratisasi menjadi tonnggak bagi Indonesia baru. Meski terkait dengan Orde Baru dan orang terdekat Soeharto, Habibie justru tampil menjadi negarawan dan demokrat yang kata sejalan tindakan, sehingga ibarat buku terbuka yang bersesia menerima kritik publillk secarara elegan.
Habibie, lanjut Haedar, juga Presiden sekaligus tokoh bangsa yang dengan pendidikan Jerman-nya dan menjadi ahli pesawat terbang telah membuka lembaran baru Indonesia yang modern dan maju.
“Dia sosok moralis dan rasional yang memadukan imtak dan iptek yang sangat relevan bagi bangsa Indonesia di era modern. Tidak banyak tokoh utama di Republik ini yang memiliki karakter dan kualitas lengkap sebagai negarawan sekaligus tokoh kemajuan yang menjadi idola dan role-model generasi muda bangsa lintas. Semoga bangsa Indonesia belajar dari Pak Habibie,” ucap Haedar melalui siaran persnya.
Dalam konteks umat Islam, kata Haedar, Habibie mengangkat marwah Islam Indonesia modern dan berkarakter, tanpa kehilangan sikap inklusifnya dalam masyarakat majemuk.
“Dia peduli pada sumberdaya insani unggul dan menguasai teknologi, sekaligus menjadi teladan yang kata sejalan tindakan,” imbuhnya
Oleh karena itu, pihaknya berharap agat para elite dan generasi muslim belajar dari ketokohan Habibie, selaku tokoh besar yang dihormati semua pihak karena integritas dan keteladanannya.
“Kita kehilangan negarawan besar yang visioner bagi masa depan Indonesia,” sebut Haedar.
Hari Berkabung Nasional, Bendera Setengah Tiang akan Dikibarkan 3 Hari
Sementara, pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensegneg), Pratikno memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada BJ Habibie sebagai putra terbaik bangsa.
Pratikno menjelaskan, sesuai dengan pasal 12 ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) Undang-Undang RI No. 24/Tahun 2009, maka hari berkabung Nasional ditetapkan selama tiga hari, mulai tanggal 12 – 14 September 2019.
Untuk itu, Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia diminta menyampaikan kepada masyarakat luas agar mengibarkan bendera setengah tiang selama masa berkabung tersebut. (Ed-01)