Ilustrasi (tambang.co.id)
JAKARTA (kabarkota.com) – Sekretaris Kabinet (Setkab), Pramono Anung menyebutkan, proyek lapangan gas abadi Blok Masela, di Kabupaten Maluku Tenggara yang akan menjadi proyek gas terbesar di dunia akan digarap oleh dua investor asing.
“Presiden akan mengundang secara khusus investor dalam hal ini Inpex dan Shell untuk didengarkan karena mereka yang nanti akan menjalankan,” kata Pram, sapaan akrab Pramono Anung, seperti dilansir laman resmi Setkab, Selasa (2/2/2016).
Rencana tersebut menyeruak dalam Rapat terbatas (ratas) mengenai pengelolaan proyek lapangan gas abadi Blok Masela yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/2/2016) kemarin.
Inpex Corporation adalah perusahaan minyak dan Gas dunia yang bermarkas di Tokyo, Jepang. Sedangkan, Shell merupakan salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar dunia yang berkantor pusat di Den Haag, Belanda.
Meski demikian, menurut Pram, rapat tersebut belum memutuskan terkait kepastian pengelolaannya, akan secara offshore (di laut) atau onshore (di darat). Mengingat, masih adanya perbedaan pandangan yang sangat tajam antara pengelolaan di darat dan di laut, sehingga itu memperkaya Presiden dalam mengambil keputusan.
“Bahwa ada yang berargumentasi di laut dengan sejumlah argumentasi yang ada. Dari cost recovery kemudian juga pendapatan negara dan sebagainya. Termasuk juga yang berasumsi di darat akan menimbulkan multiplier effect bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya. (Rep-03/Ed-03)