Sharing Informasi dalam Rangka Penanggulangan Terorisme di Yogyakarta, Jumat (1/4/2016). (Sutriyati/kabarkota.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – Ketika teror bom mengguncang kawasan jalan MH Thamrin Jakarta beberapa waktu lalu, kata “Kami tidak Takut” menjadi gerakan yang cukup mendapat respon di berbagai media sosial untuk menunjukkan perlawanan sekaligus kecaman terhadap para teroris.
Meski begitu, Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Fachruddin beranggapan bahwa gerakan tersebut tidak cukup untuk menangkal aksi para teroris. “Cara mencegahnya perlu kerjasama,” kata Fachruddin dalam Sharing Informasi dalam Rangka Penanggulangan Terorisme, di Yogyakarta (1/4/2016).
Menurutnya, selama ini BNPT memiliki program deradikalisasi, termasuk untuk para mantan pelaku terorisme yang telah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (LP). Lebih lanjut, pihaknya juga mengusulkan adanya LP khusus untuk para teroris guna melokalisir mereka. Mengingat, teror Thamrin disinyalir diprakarsai oleh salah satu narapidana di LP Nusakambangan.
Direktur Bimbingan Masyarakat (Binmas) Polda DIY, Cahyo Budi S berpendapat bahwa teror berarti mencekam maka tidak ada aksi teror yang sifatnya soft. Oleh karenanya, penting bagi masyarakat untuk memiliki daya cegah dan daya tangkal terhadap terorisme. (Rep-03/Ed-03)