Budiman Sudjatmiko: Buku “Di Bawah Bendera Revolusi”, Entri Poin Memahami Pemikiran Bung Karno

Ilustrasi: Buku “Di Bawah Bendera Revolusi” (sumber: olx.co.id)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Anggota Komisi II DPR RI, Budiman Sudjatmiko menilai, buku bertajuk “Di Bawah Bendera Revolusi” merupakan entri poin untuk memahami pemikiran Bung Karno, baik masa sebelum atau pun setelah kemerdekaan.

Bacaan Lainnya

“Bagi saya, buku ini merupakan pemikiran politik bung karno yang paling utuh yang pernah saya baca. Omongan yang ditulis dalam buku ini tidak pernah disampaikan oleh para pejabat,” ungkap Budiman saat bedah buku “Di Bawah Bendera Revolusi”, di kawasan Langensari Yogyakarta, Senin (2/3) malam.

Buku ini, lanjut mantan aktivis mahasiswa ini, juga mampu memberikan asupan spiritual bahwa politik penuh dengan gairah. Mengingat, buku tebal yang terdiri atas dua jilid ini adalah kumpulan artikel Bung Karno, pada usia 20 – 30 tahun atau saat menjadi aktivis dan mendirikan PNI.

Bung Karno, menurutnya, bisa memetakan perpolitikan Hindia Belanda ketika itu, baik di kalangan penjajah, Indonesia maupun ekonomi politik luar negeri.

“Saya belajar sejarah dari kacamata Soekarno,” ucapnya lagi.

Budiman S. Parpol itu penting. Buku ini pada masa orba tidak dilarang tp digrounded/masuk ke gudang. Buku ini saya temukan di gudang kakek saya, kelas 2 smp (usia 14 th)

Ia juga menjabarkan bahwa Konteks buku “Di Bawah Bendera Revolusi” Jilid I berisi tentang kolonialisme klasik. Sementara di jilid II, Presiden RI Pertama tersebut memaparka tentang neo kolonialisme.

“Buku ini sebagai awal perjalanan, karena dalam artikel-artikelnya mengupas semua aspek meski pun tidak mendalam. Untuk finalisasi, butuh "DBR 3" (Di Bawah Bendera Revolusi Jilid III) untuk memotret kondisi dunia di bawah sistem globalisasi neo liberal yang akan ditulis oleh Anda?,” katanya.

Sementara Pimpred Media Presindo yang menerbitkan buku tersebut, Hasnul Arifin menjelaskan, buku klasik ini selama puluhan tahun telah menjadi referensi ilmiah.

“Di era reformasi, masyarakat rindu dengan konsep pemikiran Bung Karno. Sebagai penawar rindu dan mempelajari kembali revolusi, maka awal tahun 2015, kami menerbitkan kembali buku ini dalam 2 jilid,” ujarnya.

SUTRIYATI

Pos terkait