YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Indonesia berduka, Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie alias BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu (11/9/2019) sore.
Meski keduanya saat ini telah tiada, namun mereka akan selalu menjadi sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia yang mengenalnya akan cinta sejatinya selama hidup.
Pak Habibie dan Ibu Ainun menikah pada 12 Mei 1962, keduanya dikaruniai dua orang anak laki-laki yang bernama Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.
Kita sebagai orangtua tentu ingin anaknya bisa jadi anak yang berprestasi, cedras dan sholeh seperti keluarga Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang kita kenal BJ Habibie. Namun untuk menuju kesana dibutuhkan pola asuh anak yang terarah dari orangtuanya.
Dikutip dari perkataan ibu Ainun Habibie: “Mengapa saya tidak bekerja? Bukankah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. Namun saya pikir buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yg barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami kehilangan kedekatan pada anak sendiri?
Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk pribadinya sendiri?. Anak saya akan tidak memiliki ibu. Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja?
Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu.” Ibu Ainun Habibie
Karena ingin Rumah Tangganya tetap terjaga & anak-anak bisa tumbuh dengan penuh perhatian, tidak hanya dalam hal akademik, tapi juga untuk mendidik agamanya, karena itulah sejatinya peran orangtua. Belajar dari kesuksesan orang-orang hebat, selalu ada pengorbanan dari orang-orang yang berada dibelakangnya, yang mungkin namanya tidak pernah tertulis dalam sejarah.
Nah, simak deh 3 cara dari BJ Habibie dan Ainun sebagai orang tua yang sukses mendidik anak, dan tumbuh cerdas seperti dirinya.
1. Memberi kebebasan kepada anak untuk bertanya
Sedari anak-anaknya masih kecil, Ibu Ainun sudah membiasakan mereka untuk bisa menjadi anak yang kritis. Ainun memberikan kebebasan pada kedua putranya untuk berani bertanya tentang apa pun yang ingin diketahui.
Ibu Ainun akan memberikan jawaban bila mampu, namun ia akan meminta bantuan Pak Habibie untuk memberikan jawaban pada sang anak bila dirasa terlalu sulit.
Ibu Ainun sadar betul bahwa rasa ingin tahu anak harus dipupuk sejak dini, karena ini sangat erat berkaitan dengan kreativitas sang anak.
2. Membiasakan anak untuk hidup sederhana
Habibie dan Ainun bukanlah tipikal orangtua yang memanjakan anak dalam hal materi. Bahkan, mereka membiasakan Thareq dan Ilham untuk hidup sederhana sejak kecil.
Caranya ialah dengan memberikan uang jajan pas hanya untuk satu minggu. Hal ini membuat Ilham dan Thareq terbiasa mengelola keuangan sendiri, dan lebih bijak dalam memilih jajanan. Karena, walaupun diberi kebebasan untuk membeli apa yang diinginkan, tapi mereka harus pintar mengatur uang agar tidak cepat habis.
Hal ini membuat anak-anak Habibie mengerti tentang kesederhanaan, mereka tumbuh besar dengan menghargai uang dan tidak boros dalam membelanjakan uang.
3. Membiasakan anak untuk mengungkapkan pendapat secara terbuka
Hal ini sering diabaikan oleh orangtua, yakni membebaskan anak mengungkapkan pikiran dan pendapat mereka.
Pak Habibie dan istrinya terbiasa mengajak kedua anaknya berdiskusi di rumah. Ibu Ainun mengatakan, jika anak-anak berani mengeluarkan pendapat, artinya mereka sedang belajar dalam hidupnya. Di saat-saat seperti inilah, orangtua bisa memberikan bekal kehidupan pada anak dengan memberi nasihat dan saran sesuai permasalahan yang dihadapi anak.
Ada perasaan dihargai ketika orang tua mau mendengarkan pendapat anak. Untuk hal-hal sepele, seperti memilih sekolah baru, tempat wisata yang akan dikunjungi saat akhir pekan, dan menu makan malam, cobalah untuk menghargai pendapat anak.
Sambil menikmati waktu keluarga dengan menonton film, tidak ada salahnya jika Anda mendengarkan pendapat si kecil mengenai film yang ia sukai. Keluarga harmonis akan saling menghargai pendapat satu sama lain, termasuk orang tua yang mau menghargai pendapat buah hatinya.
Pola asuh yang diterapkan oleh Pak Habibie dan sang istri membuat kedua anak mereka tumbuh menjadi anak yang cerdas dan memiliki kepribadian yang sangat mempesona. (Ar-01)