Ilustrasi (dok. guneman)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Selama ini, Yogyakarta mendapat gelar ‘City of Tolerance’. Namun kini gelar tersebut layak dipertanyakan, karena berbagai kasus yang mengarah pada tindakan intoleransi akhir-akhir ini kembali terjadi di Kota Gudeg.
Kepala Divisi Humas Jogja Police Watch (JPW), Baharuddin Kamba mengungkapkan, dua hari paska Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengeluarkan instruksi tentang Pencegahan Potensi Konflik Sosial pada 4 April 2019, justru muncul kasus seorang pelukis nasrani ditolak tinggal di daerah Karet, Pleret, Bantul, DIY.
Tak hanya itu, beberapa hari kemudian, Kasus yang mengarah pada tindakan intoleransi kembali terjadi di Yogyakarta. Tepatnya pada 6 April 2029, terjadi aksi pencabutan dan pembakaran beberapa nisan kayu di pemakaman RS Bethesda, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY, oleh orang yang tidak dikenal.
“Kasus pencabutan dan pembakaran nisan kayu di pemakaman RS Bethesda Yogyakarta ini menambah dampak panjang kasus yang mengarah pada diskriminasi dan intoleransi,” kata Bahar dalam siaran persnya, Minggu (7/4/2019).
Untuk itu JPW meminta agar Instruksi Gubernur DIY dengan Nomor I/INSTR/2019 pada tanggal 4 April 2019 segera disosialisasikan hingga tingkat RT/RW, tidak cukup hanya tingkat Pedukuhan, sehingga benar-benar bisa dilaksanakan.
“Tokoh-tokoh masyarakat atau FKUB juga punya peran sangat penting dalam memberikan edukasi kepada perangkat desa, perangkat pedukuhan dan masyarakat tentang pentingnya toleransi beragama,” ucapnya.
Terkait kasus pembakaran nisan, pihaknya juga mendesak Polda DIY, dalam hal ini Polres Sleman segera mengusut tuntas kasus pembakaran dan pencabutan nisan yang ada di pemakaman RS Bethesda Yogyakarta tersebut. Jangan sampai kasus ini berlarut-larut dan tidak ada kejelasannya seperti kasus pengerusakan sedekah laut beberapa waktu lalu yang hingga kini tak jelas penangannya di Polres Bantul.
“Guna menghindari kasus serupa tidak terulang kembali, maka perlu adanya pemasangan CCTV di sekitar area pemakaman, penambahan jumlah personel yang jaga makam, selain meningkatkan keamanan disekitar makam,” imbuhnya (Ed-01)