Cegah Wabah Zoonosis, Pemda DIY Gandeng Autralia

Ilustrasi (dok. pexels)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pemerintah Daerah (Pemda DIY) menjalin kemitraan dengan Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) dalam upaya pencegahan wabah zoonosis atau penularan penyakit dari hewan ke manusia maupun sebaliknya.

Bacaan Lainnya

Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan, saat ini, permasalahan kesehatan semakin kompleks dengan adalanya wabah zoonosis. Hal tersebut disebabkan oleh tekanan populasi, deforestasi, intensifikasi pertanian, perdagangan global hewan liar, dan konsumsi daging secara berlebihan.

“Jika perilaku yang dianggap penyebab itu terus berlanjut, maka potensi wabah zoonosis akan semakin besar,” kata Benny saat pembukaan Rakor Tim Koordinasi Daerah Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru DIY, pada Rabu (25/10/2023).

Menurutnya, pola penyebaran dan penularan wabah zoonosis belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat sehingga perlu perhatian besar terhadap permasalahan tersebut. Pihaknya mencontohkan, kasus antraks yang merenggut korban jiwa di Gunungkidul, baru-baru ini.

“Kejadian itu menjadi peringatan bagi kita tentang pentingnya pencegahan dan pengendalian zoonosis,” ujar Beny sebagaimana dilansir dari Humas Pemda DIY.

Lebih lanjut pihaknya menegaskan bahwa pencegahan dan penanggulangan wabah zoonosis perlu penguatan koordinasi struktural antara pusat dan daerah, serta kolaborasi dari berbagai pihak. Sebab, dibutuhkan pendekatan terintegratif pada hubungan antara manusia, hewan, peternakan, satwa liar, dan lingkungan sosial serta ekologinya dalam menghadapi kompleksitas zoonosis.

Hal ini, lanjut Beny, yang menjadi alasan Pemda DIY menyambut baik kerjasama dengan AIHSP dalam hal pencegahan dan pengendalian zoonosis dan penyakit infeksius baru. Sejak September 2023, Pemda DIY telah menetapkan program AISHSP melalui Keputusan Gubernur Nomor 227/TIM/2021 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan AIHSP DIY.

Beny berharap, hasil pertemuan kali ini mampu menghasilkan susunan Raker Tahunan Tim Koordinasi Daerah Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru DIY. Sekaligus, mampu mengidentifikasi sumber penganggaran kegiatan dan mendiskusikan skema keberlanjutan untuk Tim Koordinasi Daerah Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru DIY.

Sementara itu, Koordinator AISHP Wilayah DIY, Novia Purnamasari menjelaskan, interaksi antara hewan dan manusia dapat menimbulkan masalah kesehatan zoonosis, baik yang bersifat emerging maupun re-emergin yang sangat serius dan membutuhkan respon cepat agar tidak berkembang menjadi wabah.

“Kami telah memilih Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulon Progo sebagai kabupaten area kerja. Pemilihan Kabupaten ini telah melalui proses konsultasi antara AIHSP dan Pemda DIY untuk mencegah zoonosis,” Sambung Novia.

Rakor ini, sebut Novia, merupakan bagian dari upaya mengimplementasikan konsep penanggulangan zoonosis yang melibatkan multisektor.

“Pengendalian Zoonosis dan penyakit infeksius DIY telah didukung oleh sektor kesehatan masyarakat, sektor kesehatan hewan, sektor kesehatan lingkungan hidup, TNI, perguruan tinggi, jurnalis, sektor swasta, dan lainnya,” tuturnya. (Red-02)

Pos terkait