Massa aksi memblokir jalan Laksda Adisutjipto atau Jalan Solo di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga, Kamis (20/11). (Ahmad Mustaqim/kabarkota.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – Ratusan massa dari berbagai elemen mahasiswa kembali melakukan aksi di simpang tiga Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga atau di Jalan Laksda Adisutjipto atau Jalan Solo, Kamis (20/11). Berdasaskan pantauan kabarkota.com, massa yang semula hanya puluhan terus bertambah menjadi ratusan.
Beberapa dari massa aksi mengenakan bendera Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Front Aksi Mahasiswa Jogjakarta (FAM-J), dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND).
Mereka memblokir jalan dengan membentuk lingkaran besar, teatrikal, dan membakar ban. "Aksi hari ini untuk aksi damai. Setuju?," teriak salah seorang massa aksi yang berorasi dan kemudian diikuti massa dengan teriakan, "Setuju."
Koordinator Umum aksi, Zaenudin menyatakan mahasiswa dengan keras menolak kenaikan harga BBM Bersubsidi. Meneurutnya, pemerintah juga harus merenegosiasi kontrak karya migas dan nasionalisasi aset-aset asing. Selain itu, harus memberantas mafia migas dan implementasi pajak progresif. "Subsidi pengalihan itu ilusi belaka," kata dia.
Aksi dalam rangka penolakan kenaikan harga BBM Bersubsidi merupakan ketiga kalinya. Sebelumnya, Selasa (18/11) dan Rabu (19/11) lalu, massa aksi juga melakukan aksi sama namun berujung rusuh. (Baca juga: Dua Kali Rusuh, Mahasiswa Kembali Blokir Jalan Solo-UIN Sunan Kalijaga)
AHMAD MUSTAQIM