SLEMAN (kabarkota.com) – Pembangunan infrastruktur fisik fly over Jombor, Sleman, Yogyakarta, sampai saat ini sudah menghabiskan anggaran Rp 105 milyar. Total anggaran nantinya sekitar Rp 114 milyar.
“Itu belum termasuk biaya pembebasan tanah dan lain-lain,” jelas Santosa, Pejabat Pembuat Komitmen fly over Jombor, kepada kabarkota.com, di kantornya.
Sampai saat ini tersisa anggaran sekitar Rp 9 milyar untuk pengaspalan jalan. Namun karena pembebasan sebagian lahan belum selesai, maka pengaspalan di sekitar jembatan layang belum dapat dilaksanakan.
“Warga tidak mengizikan jalan di sekitar rumah mereka diaspal sebelum proses pembebasan tanah selesai,” jelas Santosa.
Padahal, menurutnya, kondisi jalan yang sempit bergelombang dan rusak parah di sisi timur fly over sangat membahayakan jika tidak segera diperbaiki. Saat ini banyak kendaraan berat melintas di jalur tersebut.
Santosa juga menegaskan, pihaknya belum dapat memastikan penyelesaian proyek tersebut, meski pun saat ini telah mencapai 96 persen. “Target kita sampai September 2014, tapi semua tergantung pada pembebasan tanahnya,” ujarnya.
Secara terpisah, anggota tim kecil warga Jombor yang menolak pembebasan lahan fly over, Sutopo, mengaku masih ada beberapa persoalan yang membuat warga menolak pengaspalan. Salah satunya terkait dengan legalitas appraisal tentang perkiraan jumlah ganti rugi tanah.
“Hasil tim appraisal yang diserahkan ke warga tidak dibubuhi tanda-tangan dan cap sehingga legalitasnya kami ragukan,” kata Sutopo kepada kabarkota.com. (tya)
SUTRIYATI