Sampah yang menumpuk di salah satu sudut kota Yogyakarta, Kamis (28/3/2019). (dok. forpi)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan menyebabkan penumpukan sampah di berbagai wilayah, khususnya di kota Yogyakarta.
Koordinator Forum Pemantau Independen (Forpi) Pakta Integritas Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba mengaku, berdasarkan hasil pantauannya di lapangan, pada Kamis (28/3/2019), sampah terlihat menumpuk si beberapa titik lokasi.
“Dari pemantauan kami, sampah menumpuk dan berserakan di pinggir jalan, bahkan ada yang sampai menutupi garasi rumah warga sehingga menimbukan bau yang tidak sedap, selain juga menimbulkan penyakit,” kata Bahar melalui siaran persnya.
Sementara hingga kini belum ada solusi dijitu yang dilakukan oleh Pemda DIY, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemda DIY, yang merupakan pengelola TPST di Piyungan, Bantul, DIY.
Selain itu, pengelolaan sampah juga bukan perkara mudah, meskipun telah ada regulasi berupa Peraturan Daerah (Perda) tentang pengeloaan sampah.
Untuk itu Forpi berharap, para pemangku kebijakan dan stakeholder lainnya segera duduk bersama guna membahas dan mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Menurutnya, Anggaran Dana Keistimewaan (Danais) DIY sebenarnya bisa juga digunakan untuk mengurai persoalan sampah. Misalnya penggunaan danais untuk pengadaan sarana dan prasana daur ulang sampah. Mengingat, selama ini belum banyak masyarakat yang peduli terhadap upaya pengelolaan sampah. (Ed-01)