Gelar Syukuran ‘Jogja Pandu Peradaban Nusantara’, Sultan sampaikan Pesan Khusus bagi Perantau

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat memberikan sambutan dalam Syukuran “Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana” di JEC, pada 18 Januari 2025. (dok. screenshot youtube Humas Jogja)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengadakan syukuran bertajuk “Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana” yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), pada 18 Januari 2025. Kegiatan ini merupakan perwujudan rasa syukur atas terciptanya situasi keamanan dan ketertiban di DIY, khususnya pasca Pesta demokrasi 2024.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, bahwa pasca pesta demokrasi, tiba saatnya kehidupan menemukan wujud sejati. Waktunya sekarang kerja nyata dan kolaborasi berbudaya, dalam pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan dan Pariwisata, lanjut Sultan, selama ini telah membuka diri bagi warga pendatang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia maupun mancanegara.

Dengan semangat inklusivitas, kata Sultan, Yogyakarta berupaya merajut keragaman, yang diwujudkan melalui akulturasi, dengan memperkaya nilai-nilai istimewa sebagai identitasnya.

“Satu pesan saya, khususnya bagi perantau bahwa untuk memberi sumbangsih dan menjadi “wong Jogja”, tidaklah harus lahir di Yogya atau pun memiliki darah keturunan Jawa,” tutur Sultan sebagaimana tertulis dalam teks sambutannya di JEC, pada 18 Januari 2025.

Dengan demikian Sultan berharap, predikat “Jogja Istimewa” akan semakin bermakna, selaras dengan harmoni budaya yang terus berakselerasi.

Lebih lanjut Sultan memaparkan, resonan dengan tema kegiatan ini bahwa dalam filosofi “Hamemayu Hayuning Bawana” terkandung kewajiban “Tri Satya Brata”.

Pertama, “Rahayuning bawana kapurba waskitaning manungsa”, yakni kesejahteraan dunia, tergantung pada manusia yang memiliki ketajaman rasa, serta bagaimana manusia menjalin harmoni dengan alam.

Kedua, “darmaning manungsa mahanani rahayuning negara”. Maknanya, tugas manusia adalah menjaga keselamatan negara.

Ketiga, “rahayuning manungsa dumadi karana kamanungsane” yang berarti bahwa keselamatan manusia adalah oleh kemanusiaannya sendiri.

Sehingga dapat dimengerti bahwa pada hakikatnya, makna yang tersandang dalam “Hamemayu Hayuning Bawana”, adalah misi mulia manusia, untuk senantiasa menjadikan perbuatan baik kepada sesama dan alam lingkungannya, sebagai bukti bahwa ia benar-benar hidup, dengan perannya masing-masing, walau sekecil apapun.

Syukuran “Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana” di JEC, pada 18 Januari 2025. (dok. screenshot youtube Humas Jogja)

Sementara sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil DIY, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara menjelaskan, kegiatan “Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana” merupakan wujud terima kasih Pemerintah kepada seluruh komponen masyarakat yang telah berhasil mewujudkan situasi Kamtibmas yang aman, damai, dan kondusif di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui kolaborasi yang harmonis.

Secara detail, KPH Yudanegara menjabarkan, pemangku keistimewaan yang diundang sebanyak 392 kalurahan, ditambah 46 kelurahan di DIY. Para Lurah dan anggota jaga warga yang hadir memakai baju adat Ngayogyakarta Hadiningrat.

“Sinergitas antara Pemda, Polda, Bawaslu, dan KPU DIY, serta seluruh komponen lain ini menjadi simbol harmoni antar berbagai elemen dalam konteks kehidupan sosial dan interaksi antar masyarakat. Juga hubungan antar umat beragama, guna cipta kondisi situasi aman dan damai,” ucap KPH Yudanegara dalam siaran persnya, pada 17 Januari 2025.

Sementara itu, Kapolda DIY, Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan menambahkan, keamanan bukan sekadar anugerah, melainkan buah dari kerja sama masyarakat. Keamanan juga bukan sekadar, tetapi investasi yang sangat berpengaruh terhadap pendidikan, pariwisata, dan ekonomi kemasyarakatan sehingga segala upaya untuk menjamin keamanan di Yogyakarta sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat. (Ed-01)

Pos terkait