Anggota DPD RI asal Yogyakarta, GKR Hemas (dok. gkr hemas)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Anggota DPD RI asal Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas mengharapkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta karang taruna dapat berperan optimal dalam pengembangan desa budaya.
“Munculnya gagasan membentuk Desa Budaya pada dasarnya bertujuan membangkitkan warga masyarakat desa terutama kaum muda untuk menggali berbagai potensi ekonomi desa secara bersama,” kata GKR Hemas, saat membuka Workshop Pengembangan Potensi Ekonomi Masyarakat Desa Budaya di Gunungkidul & Kulonprogo, di Yogyakarta, 19 November 2018.
Pihaknya mencontohkan, pengalaman dari kasus obyek wisata Goa Pindul di Gunung Kidul. Goa tersebut dahulunya hanya sebuah lokasi untuk mandi dan irigasi yang penuh dengan mitos sehingga banyak warga yang takut bermain di sana. Dengan bangkitnya kesadaran masyarakat menggali potensi ekonomi desa, maka kini Goa Pindul menjadi lokasi destinasi wisata yang sangat terkenal hingga ke mancanegara.
Di Kulon Progo, lanjutnya, potensi ekonomi desa budayanya menghadapi tantangan tersendiri dengan dibangunnya Bandara Internasional, di wilayah tersebut
“Kulon Progo akan menjadi pusat kedatangan turis asing. Bagaimana Karangtaruna dan pengusaha kecil dapat mengantisipasi kedatangan tamu-tamu asing itu. Diantaranya dengan membangun potensi ekonomi desa budaya yang selama ini ada. Misalnya, memproduksi produk-produk kerajinan tangan dengan inovasi tinggi,” sebut istri Gubernur DIY ini, dalam siaran pers BI DIY.
Selain itu, lanjutnya, secara umum, DIY juga merupakan Kota Wisata tertinggi kedua setelah Bali. Oleh karenanya, sektor pariwisata perlu dioptimalkan agar bisa menjadi Pemasukan Asli Daerah yang tinggi. (Ed-01)