Ketua HWDI Kota Yogyakarta, Winarsih (dok. kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Dampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sangat dirasakan oleh masyarakat rentan, khususnya para perempuan penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta.
Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kota Yogyakarta, Winarsih mengungkapkan, para penyandang disabilitas banyak yang kini kehilangan mata pencaharian.
Winarsih mencontohkan dirinya sendiri yang kini sepi pesanan kuliner maupun order jahitan yang selama ia tekuni.
“Sejak pandemi corona ini, usaha saya menurun sekitar 90 persen, kata ibu satu anak ini kepada kabarkota.com, di sela-sela menerima bantuan paket sembako dari Relawan Indonesia Bersatu Yogyakarta, Jumat (15/5/2020).
Winarsih mengaku terpaksa memberhentikan beberapa pekerjanya karena keadaan yang belum membaik. Padahal, pekerjanya juga dari kalangan difabel. Sementara suaminya yang selama ini bekerja pada pengrajin batik juga terkena imbas pandemi covid-19.
Menurutnya, di kota Yogyakarta ada sekitar 52 orang anggota HWDI. Sedangkan penerima bantuan paket sembako sebanyak 30 orang.
“Kami pilih dari mereka yang memang benar-benar membutuhkan dan aktif di HWDI,” imbuhnya.
Lebih lanjut Winarsih berharap kepada pemerintah Kota Yogyakarta agar lebih sigap dalam menangani dampak Covid-19 ini, utamanya menyangkut perlindungan untuk jaring pengaman sosial bagi para penyandang disabilitas. Mengingat, selama ini mereka justru lebih banyak menerima bantuan sosial dari pihak swasta maupun LSM dibandingkan dari Pemkot Yogyakarta.
Sementara Ketua Relawan Indonesia Bersatu Yogyakarta, Rizki Putra menjelaskan, selain diserahkan kepada para penyandang disabilitas, bantuan paket sembako juga diberikan kepada masyarat kurang mampu lainnya.
“Gerakan ini serentak kami lakukan di semua provinsi,” ucapnya.
Rizki beranggapan bahwa penanganan pandemi Covid-19 ini menjadi tanggung-jawab bersama sehingga pihaknya tergerak untuk memberikan 50 paket sembako untuk HWDI dan masyarakat di Kota Yogyakarta lainnya. (Rep-01)
