HICON Prediksi Tiga Kelompok ini Berpotensi Golput di Pilpres 2019

Diskusi Media Hasil Paparan Riset & Mapping “Memprediksi Golput dari “Visi-Misi” Capres & Cawapres pada Pemilu 2019, di Sleman, Selasa (18/12/2018). (Dok. Kabarkota.com)

SLEMAN (kabarkota.com) – Hicon Law & Policy Strategic memprediksi ada tiga kelompok yang berpotensi besar golput dalam Pilpres 2019 mendatang.

Bacaan Lainnya

Kepala Departemen Politik Hicon Law & Policy, Puguh Windrawan menyebutkan, ketiga kelompok yang dimaksud, pertama, kelompok Pro Ahok yang kecewa terhadap Makruf Amin yang dianggap sebagai salah satu penggagas gerakan 212 yang kemudian berujung pada pelengseran Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Kelompok kedua yang diprediksi golput datang dari pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) yang kecewa terhadap kinerja Jokowi dan menganggap Prabowo juga melanggar HAM.

“Kami memprediksi pegiat HAM ini yang golputnya paling tinggi,” jelas Puguh dalam Diskusi Media Hasil Paparan Riset & Mapping “Memprediksi Golput dari “Visi-Misi” Capres & Cawapres pada Pemilu 2019, di Sleman, Selasa (18/12/2018).

Hal itu, lanjut Puguh, tak lepas dari adanya janji-janji Jokowi pada 2014 soal penuntasan kasus-kasus HAM yang belum banyak terealisasi hingga sekarang.

Kelompok ketiga yang juga diperkirakan golput adalah pegiat gender yang menganggap visi misi yang ditawarkan oleh kedua paslon belum terlalu memihak pada perempuan.

Ditambahkan Pungguh, jumlah golput ideologis ini akan semakin meningkat jumlahnya, jika kedua paslon tak mengubah pola kampanyenya. Selain itu, mereka juga jenuh dengan retorika vs glorifikasi. Di sisi lain, kedua Paslon cenderung tak memprioritaskan kelompok tersebut untuk meraup suara.

“Kalau bicara angka, kami memprediksi angka golput tak akan jauh dari 29-30%,” ungkapnya.

Sementara Direktur Hicon Law & Policy Strategy, Hifdzil Alim berpendapat bahwa strategi kampanye yang dilakukan olwh kedua paslon selama ini tak akan berimbaa pada eksistensi golput di Pemilu 2019 mendatang. Bahkan, angkanya akan cenderung meningkat.

Hal itu, menurutnya, terlihat dari fakta-fakta diskusi soal HAM yang menganggap pemerintah gagal dalam merealisasikan janji-janjinya, saat kampanye 2014 lalu. (Rep-01)

Pos terkait