YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pemerintah Indonesia membutuhkan sedikitnya Rp 7,2 Triliun untuk pembangunan 11 proyek Pembangkit Listrik Energi Terbarukan yang berbasis pengolahan sampah. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementrian ESDM, Rida Mulyada saat pembukaan “Pekan Sampah untuk Energi” (Waste to Energy (WTE) Week) di Yogyakarta, Selasa (20/5).
“Dari pusat sudah menyiapkan regulasi standar untuk menarik investor”, kata Rida dalam sambutannya.
Rida memperkirakan, 11 proyek tersebut akan menyerap sekitar 10 ribu tenaga kerja saat proses pembangunan rekonstruksinya. “Pemda menjadi simpul keberhasilan pengelolaan sampah, kerena pemda adalah pelakunya”, tambah dia.
Dadan Kusdiana selaku Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian ESDM menyebutkan proyek yang telah separuh jalan ini di antaranya di Jakarta, Bekasi, Bandung, Surakarta, Pekanbaru, Surabaya, dan Bali.
Dari 11 proyek ini, diharapkan akan mampu menghasilkan 200 Mega Watt. Sementara yang telah terealisasi sekitar 138 Mega Watt dari total potensi 1.800 Mega Watt.
Lebih lanjut Dadan juga menyatakan bahwa sejumlah pemda telah diundang ke luar negeri untuk belajar bagaimana mengelola sampah menjadi sumber listrik energi terbarukan. (tria/aif)