Ini Cerita di Balik Bisnis Ojek bertarif Rp 2/meter di Yogya

Ilustrasi (ojek86.com)

SLEMAN (kabarkota.com) – Jauh sebelum kemunculan ojek online, GO-JEK di Yogyakarta, dua mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Aryo Purnomo Edi dan Ghazela Palestin, telah merilis usaha jasa transportasi serupa pada 2013 lalu.

Bacaan Lainnya

Adalah Taxi Motor 86 atau dikenal juga Ojek 86 ini telah bermitrakan 16 pengendara ojek yang kesemuanya dibekali motor yang serupa, sebuah Honda Spacey matic. Karena keseragaman motor tersebut, armada milik pasangan yang menikah pada 1 Agustus 2014 ini kerap dipanggil Ojek Matic.

Aryo mengungkapkan, Ojek 86 ini sudah didirikan saat dirinya masih berkuliah di semester 10.

“Saat itu, saya baru bermodalkan 5 motor dan  masih terlibat sebagai salah satu pengendaranya. Saya dulu merekrut sopir yang sudah pengalaman, lalu mulai merekrut sopir baru tetapi berlatar belakang marketing. Marketing atau sales dipilih karena biasanya sudah memiliki pemahaman yang baik tentang daerah-daerah di Yogyakarta,” kisah Aryo melalui laman UNY, baru-baru ini.

Menurutnya, bisnis ini tercetus karena bermula dari keprihatinannya terhadap ojek biasa yang rata-rata dikemudikan oleh orang tua, tak berseragam, dan tarif tak menentu, sehingga calon konsumen tidak bisa dengan cepat menangkap keberadaan mereka. Selain itu, tanpa kepastian harga, sebagian calon konsumen juga malas menggunakan jasa mereka.

Karenanya, dalam bisnis jasa transportasi ini, keduanya menetapkan tarif Rp 2 per meter untuk jasa reguler. Tak hanya itu, mereka juga menyediakan jasa antar jemput, jasa pengiriman barang, dokumen, makanan, serta paket wisata ke berbagai objek sekitar Yogyakarta dengan tarif khusus.

Ke depan, Arya optimis usahanya akan terus berkembang sehingga pihaknya siap menambah 25 unit armada lagi. Termasuk, menghidupkan kembali bisnis jasa pariwisata yang pernah ia geluti sebelumnya.(Rep-03/Ed-03)

Pos terkait