Ilustrasi (sumber: news.liputan6.com)
JAKARTA (kabarkota.com) – Pengamat Teroris, Mardigu memperkirakan, saat ini ada sekitar 500 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah berganing dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dari jumlah tersebut, 300 di antaranya merupakan pelajar dan TKI yang telah lama berada di Timur Tengah.
Salah satu yang menjadi daya tarik WNI untuk bergabung dengan kelompok ini adalah iming-iming gaji besar bagi para Warga Negara Asing (WNA) yang bergabung sebagai pejuang ISIS.(Baca juga:Unggah Gambar Rompi Bunuh Diri di Facebook, Ibu Ini Dipenjara Lima Tahun)
“Dari data yang kami miliki, pejuang ISIS menerima gaji Rp 150 juta per tahun. Sedangkan mereka yang bersedia hijrah dan tinggal di wilayah ISIS akan menerima gaji Rp 12 juta per bulan,” kata Mardigu, Selasa (17/3).(Baca juga:Kalahkan ISIS, Jenderal AS: Butuh Waktu Tiga Tahun)
ISIS, ungkap Mardigu merupakan kelompok yang secara finansial terhitung mapan, karena mereka mengklaim memiliki 30 kilang minyak yang menghasilkan 60 ribu barel minyak mentah per hari. Jumlah aset ISIS diperkirakan telah mencapai Rp 35 Triliun. Selain itu, ISIS juga menguasai wilayah Mosul yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri. (Suara.com)