Ilustrasi (wikipedia.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan merevitalisasi sisi selatan stasiun Tugu Yogyakarta, sebagaimana yang dilakukan di kawasan Malioboro saat ini.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daops) 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto menargetkan, pembangunan fasilitas untuk pedestrian di sisi tersebut dapat dimulai pada tahun 2017 mendatang
“Kalau proses untuk pembebasan lahan, relokasi dan lain-lain di tahun ini (2016). Tapi kalau pembangunannya, untuk tahun berikutnya,” kata Eko kepada wartawan, di Sleman, Selasa (18/10/2016).
Menurutnya, sekitar 120 pedagang akan direlokasi secara bertahap, dengan pendekatan yang baik, tegas, dan sebisa mungkin tidak mengecewakan.
“Pemindahan pedagang secepatnya. Kalau bisa tahun ini, kenapa harus tahun depan?” Ujar Eko.
Pihaknya menganggap, selama ini, kawasan Pasar Kembang (Sarkem) terlihat kumuh, macet, dan tidak tertata. Sementara, di lokasi tersebut juga berdiri hotel-hotel, tetapi tidak diimbangi dengan taman-taman dan fasilitas pendukung lainnya.
“Pembangunan ini untuk memfungsikan kembali trotoar bagi pejalan kaki atau pedestrian,” jelas Eko. Nantinya, sepanjang trotoar yang membujur dari parkir PT KAI sisi barat hingga jalan Abu Bakar Ali juga akan dilengkapi dengan selasar selebar 6 meter sebagai pelindung dari hujan dan panas matahari.
“Anggaran dari PT KAI,” tegas Eko
Sementara dihubungi terpisah, humas Paguyuban Manunggal Karsa, Suwarto menganggap, relokasi tersebut masih sebatas wacana dari PT KAI.
“Bulan Juni kami mendapatkan sosialisasi untuk penggusuran. Waktu itu rencananya akan dilakukan bulan Juli. Tapi tanggal 23 Agustus 2016, kami mendapatkan undangan kedua, untuk sosialisasi relokasi,” kata Suwarto kepada kabarkota.com.
Secara tegas, Suwarto mengaku menolak rencana relokasi pedagang di sisi selatan, dengan dalih bukan kewenangan dari PT KAI untuk memindahkan mereka.
“Bagi kami PT KAI tidak ada kewenangan, karena pada pedagang di sini resmi di bawah dinlopas,” jelasnya.
Paguyuban manunggal karso memang merupakan pedagang pasar pemegang kartu KPB yang membayar restribusi harian di bawah dinlopas kota Yogyakarta dan terdiri dari 83 kios serta 50-an pedagang di sisi selatan stasiun Tugu. Mereka juga menglaim, telah menempati lokasi tersebut secara turun-temurun.
“Kalau penataan, lokasi tetap, hanya dimundurkan untuk pedestrian, kami siap,” tegasnya.
Namun jika dipindahkan dari sisi selatan stasiun, Suwarto mengaku enggan karena tidak ada tempat yang menurutnya sepadan untuk relokasi pedagang di sana. (Rep-03/Ed-03)