YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai satu-satunya daerah yang tidak menerima gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Pemilu Legislatif lalu. Namun, pada pelaksanaan Pilpres 9 Juli nanti diprediksi terdapat beberapa titik TPS yang rawan.
Bupati Kabupaten Sleman, Sri Purnomo menjelaskan, ada beberapa titik tempat pemungutan suara (TPS) yang diprediksan rawan. Salah satunya adalah TPS di Kaecamatan Depan yang terdapat banyak mahasiswa.
"Pada Pileg kemarin terjadi kekurangan surat suara. Akan kita fasilitasi untuk bisa menggunakan hak pilihnya. Kita sudah membahasnya," kata Sri Purnomo usai pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) di Kepatihan, Senin (7/7).
Selain di Depok, potensi masalah juga akan diantisipasi di RS Sardjito apabila terjadi penambahan pasien. Di RS Sardjito akan membuka 2 TPS; TPS 78 dan TPS 79 dengan total pemilih terdaftar sebanyak 1452.
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menuturkan, potensi kerawanan di Kota Yogyakarta salah satunya di wilayah sekitaran tempat parkir Ngabean. Tempat itu, pada kampanye Pileg dan Pilpres lalu menjadi tempat bentrok dua partai yang berbeda dan antarkedua pendukung pasangan capres-cawapres. "Itu rivalitas lama," kata Haryadi.
Kapolda DIY, Brigjen. Pol. Haka Astana menambahkan, selain Sleman dan Kota Yogyakarta, di kabupaten lain juga diprediksi berpotensi rawan. Di Kabupaten Gunungkidul, diprediksi terdapat beberapa TPS yang rawan. Di Kabupaten Bantul, rumah sakit juga akan menjadi perhatian.
Di Kabupaten Kulonprogo, daerah yang diprediksi rawan adalah daerah yang berdekatan dengan akan adanya proyek pembangunan bandara. "Tingkat partisipasi pada pileg lalu tidak lebih 60 persen," kata Haka.
Untuk itu, lanjutnya, kepolisian akan memberikan perhatian khusus untuk TPS di sana. "Ada kegiatan yang perlu kiranya dilakukan pengamanan," ucapnya. (din/kim)