Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) DPC PDIP Kota Yogyakarta untuk pemenangan Pilkada 2017, di kompleks gedung Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta, Minggu (2/10/2016). (Sutriyati/kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Maraknya pembangunan hotel di wilayah kota Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir dianggap telah menggerus nilai-nilai budaya Jawa.
Karenanya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP), Hasto Kristiyanto meminta agar calon walikota dan wakil walikota Yogyakarta, Imam Priyono – Ahmad Fadli (IP – Fadli) tak lagi membangun hotel, jika nantinya terpilih sebagai pasangan kepala daerah.
Permintaan disampaikan Hasto saat membuka Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) DPC PDIP Kota Yogyakarta untuk pemenangan Pilkada 2017, di kompleks gedung Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta, Minggu (2/10/2016).
Menurutnya, IP-Fadli harus mampu mengembalikan Kota Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan. Salah satunya, dengan menghidupkan kembali pasar-pasar tradisional, dan mengembangkan pusat-pusat kuliner yang menyajikan makanan tradisional.
“IP-Fadli perlu mengembangkan restoran-restoran ala Jawa,” kata Hasto. Selain itu, duta-duta kebudayaan juga perlu dibentuk.
Sementara calon walikota Yogyakarta, Imam Priyono juga menganggap, regulasi tentang pembangunan hotel-hotel perlu dikaji ulang.
“Menurut saya, sudahlah. Sudah cukup pembangunan hotel yang ada di kota Yogyakarta. Sehingga nanti bisa ditata benar rencana detail tata ruangnya kota Yogyakarta. Ini yang paling penting,” tegas Imam kepada kabarkota.com.
Ditambahkan Imam bahwa rencana tata kebudayaan ini nantinya akan meliputi tiga elemen. Pertama, kota kerajaan yakni Keraton Yogyakarta yang menjadi titik tengah. Kedua, kota lama, mulai dari Malioboro ke timur sampai dengan bulak sumur hingga kota baru. Ketiga, kota kuno yakni kota gede yang menjadi penopang.
“Tiga elemen tersebut akan ditopang dengan kelurahan-kelurahan yang masyarakatnya berkepribadian dalam kebudayaan,” imbuhnya. (Rep-03/Ed-03)