Ironis! Kota Pendidikan Kekurangan Guru SD 54 Kelas

Ilustrasi (sumber: blog.uad.ac.id)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Yogyakarta adalah kota Pendidikan. Namun ironisnya, di pusat Kota Pelajar ini, persoalan SDM sebagai tenaga pengajar khususnya di Sekolah Dasar (SD) masih menjadi PR besar yang belum terpecahkan.

Bacaan Lainnya

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, Fokki Ardiyanto mengatakan, hingga saat ini, sedikitnya masih ada 54 kelas SD di Kota Yogyakarta yang kekurangan guru.

Hal tersebut terungkap, kata Fokki, dalam rapat komisi D bersama Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Kamis (2/4).

“Ini kan ironis,” anggap Fokki melalui BlackBerry Mesenger ke kabarkota.com.

Fokki menduga,kekurangan itu bisa terjadi karena sebagian guru telah memasuki masa pensiun, sementara jumlah guru baru yang masuk tidak seimbang.

“Bahkan kalau kemarin tidak ada 21 CPNS, maka kekurangan guru mencapai 86 kelas,” sebutnya.

Untuk itu, Politisi dari Fraksi PDIP ini telah merencanakan untuk melakukan advokasi ke KemenPAN.

“Kami akan ajukan ke bamus secepatnya,” imbuhnya.

Sebagai solusi sementara, Pemkot memaksimalkan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Ia berpendapat, meski pun dari sisi kuantitas jumlahnya mencukupi, namun dari sisi kualitas tenaga pendidiknya belum memadahi.

Selain persoalan kekurangan guru, Fokki juga menyatakan, pihaknya juga akan mempertanyakan ke KemenPAN terkait pertentangan peraturan di tingkat menteri mengenai guru BP.

Mengingat, dalam permenPAN, guru BP hanya untuk tingkat SMP hingga SMA/SMK. Sedangkan Permendikbud mengamatkan, agar guru BP ada dari tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK.

“Menurut kami guru BP memang diperlukan di tingkat SD, karena di situ pondasi dalam mendidik moralitas anak,” ujarnya.

SUTRIYATI

Pos terkait