Ilustrasi (dok. ugm)
SLEMAN (kabarkota.com) – Jaringan Demokrasi (JaDi) DIY menggelar Rangkaian Takshow Bedah Program Capres/Cawapres 2019 Putaran I, di Fisipol UGM, pada Rabu (30/1/2019)
Ketua Presidium JaDi Wilayah DIY, Muhammad Najib mengatakan, kegiatan ini sebagai ikhtiar untuk melakukan elaborasi lebih jauh tentang visi, misi dan program pasangan calon presiden dan Wakil Presiden. Dengan menghadirkan para Tim Kampanye Tingkat Nasional dari kedua Paslon sebagai nara sumber, Najib berharap, forum ini memiliki kompetensi untuk membedah visi, misi dan program Capres/Cawapres. Mengingat pelaksanaan pemilu yang mampu menghasilkan pemilih rasional adalah adalah prasyarat bagi kemampuan Pemilu untuk menghasilkan Pemimpin dan wakil rakyat terbaik.
Menurutnya, dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2019, Pemilu Presiden (Pilpres) merupakan jenis Pemilu yang sangat menarik minat publik. Salah satu bentuk kampanye yang diharapkan akan mampu mengeksplorasi tentang visi, misi, program dan/atau citra diri pasangan calon adalah debat. Hanya saja Debat Capres putaran pertama yang baru saja berlangsung pada tanggal 17 Januari 2019 lalu? dinilai oleh banyak pihak tidak cukup mampu mengungkap visi, misi, program dan/atau citra diri pasangan calon.
“Rangkaian talkshow ini merupakan upaya Fisipol UGM dan JaDI DIY dalam turut menyukseskan Pemilu 2019 serta mendorong proses politik yang demokratis,” kata mantan Ketua Bawaslu DIY ini, melalui siaran pers yang diterima kabarkota.com, Rabu (30/1/2029).
Tujuannya, lanjut Najib, untuk membantu kedua paslon dalam melakukan penyebaran informasi visi, misi dan program pada masyarakat, melibatkan civitas akademika kampus dan masyarakat luas untuk turut memberikan masukan pada program kedua paslon, serta mendekatkan program dan ide kedua paslon kepada masyarakat luas, khususnya civitas akademika dan kaum muda.
Sebab, kata Najib, untuk mampu menghasilkan pemilih yang rasional maka pemilih harus disupport dengan informasi yang cukup tentang visi, misi, program dan/atau citra diri peserta pemilu, yang hal itu merupakan materi kampanye. Hanya saja dalam berbagai bentuk kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu tidak cukup mampu
memberikan informasi pada pemilih untuk mengenal para Calon. Padahal informasi tersebut sangat dibutuhkan pemilih sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan pilihan.
Rencananya talkshow tak hanya akan digelar sekali saja, melainkan beberapa kali dalam waktu yang berbeda. Yakni, Tanggal 30 Januari 2019 tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi; tanggal 20 Februari 2019 tentang Ketahanan Pangan dan Energi; tanggal 6 Maret 2019 tentang Politik Luar Negeri Indonesia; tanggal 27 Maret 2019 tentang Hak Dasar WN dan Kesejahteraan Sosial; dan pada 4 April 2019 mendatang, tentang Infrastruktur, Daerah Tertinggal dan Pemerataan Pembangunan. Seluruh rangkaian talkshow tersebut akan berlangsung di Auditorium Fisipol UGM Gedung BB Lt 4 Jl. Sosio Yustisia No 1 Bulaksumur Yogyakarta. (Ed-02)