Ilustrasi (Istimewa)
ACEH UTARA (kabarkota.com) – Warga Desa Matang Raya dan Matang Seuke Pulot, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara memblokir jalan sejak Selasa, 9 September 2014 pukul 22.00 WIB. Aksi serupa sudah pernah dilakukan warga setempat setahun lalu karena gerah jalan berdebu.
Mereka menutup akses jalur lintas tersebut dengan meletakkan batang pohon kelapa, pohon pinang, kayu dan pos jaga di atas beberapa titik badan jalan secara zig-zag. Alhasil, jalan hanya dapat dilalui sepeda motor dan pejalan kaki. Miftahuddin, warga Desa Matang Seuke Pulot menyebutkan, masyarakat setempat sudah bosan menunggu janji pemerintah untuk mengaspal jalan desa mereka.
“Tahun lalu kita pernah memblokir jalan ini. Kala itu pemerintah menjanjikan akan melakukan pengaspalan dalam waktu dekat, sehingga aksi blokir dihentikan. Tapi setelah kita tunggu jalan tak juga kunjung diaspal, makanya kita blokir kembali,” katanya.
Menurutnya jalur lintas di beberapa desa tetangga lainnya sudah diaspal, meski mulai kembali berlubang karena kerap dilalui truck pengangkut material galian C dan perkebunan sawit. “Truck-truck itu melintas saban hari menyebabkan debu beterbangan dan mengganggu aktivitas warga. Apalagi jika musim kemarau,” ujarnya.
Sementara Camat Tanah Jambo Aye, Amir Hamzah, mengatakan, jalan tersebut sudah masuk dalam Musrenbang 2014. Ia meminta warga untuk bersabar, karena besar kemungkinan pengaspalan akan dilakukan pada 2015 mendatang. “Kita paham betul dengan aksi protes masyarakat akibat jalan berdebu. Untuk sementara kita akan carikan solusi, seperti penyiraman. Saat ini kita sedang upayakan akan jalan dibuka kembali, sehingga tidak mengganggu masyarakat desa lain yang ingin melintas,” kata Amir Hamzah. (din/atjehpost.co)