Ilustrasi (beritabojonegoro.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman melakukan pendataan ibu hamil dengan Hari Perkiraan Lahir (HPL) H-7 sampai H+7 Lebaran. Langkah ini dilakukan guna memastikan proses kelahiran dapat tertangani dengan baik untuk mencegah meningkatnya angka kematian ibu melahirkan.
Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Iswoyo Hadiwarno mengatakan, Dinkes juga telah menyiapkan puskesmas untuk kasus-kasus ibu hamil beresiko tinggi. Pasalnya, berdasarkan pendataan tersebut, ada sedikitnya 447 ibu hamil. Dari jumlah tersebut ada 127 ibu hamil yang mempunyai faktor resiko, sebab 53 orang hamil di usia yang melebihi 35 tahun dan 13 orang berusia kurang dari 20 tahun, serta tujuh orang lainnya mengalami komplikasi.
Ditambahkan Iswoyo, layanan kesehatan seluruh Puskesmas di Kabupaten Sleman mulai H-3 sampai H+3 lebaran akan buka 24 jam.
“Seluruh Puskesmas ini bersiap siaga untuk memberikan pertolongan pertama pada penyakit dan juga pertolongan pertama pada kecelakaan. Kesiapsiagaan Puskesmas ini juga menjadi langkah antisipasi adanya kasus diare yang biasanya sering terjadi saat lebaran,” jelasnya seperti dilansir laman Pemkab Sleman, baru-baru ini.
Sedangan untuk layanan kesehatan di RSUD Sleman hanya mengambil cuti pada 8 Juli 2016, sehingga tanggal 4,5 dan 8 Juli 2016 RSUD Sleman tetap buka untuk memberikan palayanan rawat jalan kepada masyarakat. Untuk rawat inap, farmasi, radiologi, bank darah tetap dilayani termasuk untuk pelayanan IGD di RSUD tetap buka 24 jam. (Rep-03/Ed-03)