Ilustrasi: Presiden RI, Joko Widodo (kiri) bersama Ibu Negara RI, Iriana Joko Widodo (kanan). (dok. fb jokowi)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY akan melakukan upaya pencegahan tempat pendidikan, khususnya di Madrasah Muallimin dan Muallimat Yogyakarta tak dijadikan tempat kampanye.
Pencegahan dilakukan, menyusul adanya rencana Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang juga menjadi Calon Presiden (Capres) pada Pemilu 2019 ini, dijadwalkan akan mengunjungi Madrasah Muallimin Muhammadiyah di Yogyakarta, pada Kamis (6/12/2018) besok.
“Kami juga telah mendapatkan informasi tersebut. Tentu kami akan melakukan pengawasan dan akan mengerahkan jajaran pengawas pemilu tingkat kota dan kecamatan,” jelas Komisioner Bawaslu DIY, Sri Rahayu Werdiningsih kepada kabarkota.com, Selasa (4/12/2018) malam.
Hal senada juga diungkapkan komisioner Bawaslu Kota Yogyakarta, Harsya Aryo Samudro yang menyatakan bahwa pihaknya bersama Bawaslu DIY akan melakukan koordinasi dengan Muallimin untuk Upaya Pencegahan Kampanye di sekolahan.
Sebelumnya, panitia penyelenggara Resepsi Milad Satu Abad Mu’allimin Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menginformasikan, Presiden RI, Joko Widodo, diagendakan akan menghadiri acara yang dipusatkan di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, bersama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Kerja.
Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, H Aly Aulia, menganggap, kehadiran Jokowi akan menjadi momen sejarah penting bagi Mu’allimin. Sebab, di masa pemerintahan Presiden Soekarno, madrasah tertua di Indonesia ini juga pernah dikunjungi oleh beberapa tokoh nasional, seperti Moh. Hatta dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Sedangkan terkait isu yang berkembang di tahun politik saat ini, Aly berharap, kehadiran Presiden Jokowi tak dikaitkan dengan kegiatan kampanye pencapresannya, pada Pilpres mendatang.
“Dalam konteks ini, pak Jokowi kami posisikan sebagai presiden, bukan sebagai calon presiden,” tegas Aly.
Menurutnya, kehadiran Jokowi di Mu’allimin sebagai wujud apresiasi seorang kepala negara dan kepala pemerintahan kepada dua madrasah Muhammadiyah, yakni Mu’allimin dan Mu’allimaat, yang telah berhasil melewati rentang masa satu abadnya dan masih tetap eksis berkiprah dalam mengemban misi pendidikan dan kemanusiaan.
“Kami berharap, kehadiran bapak presiden ini, ke depannya akan dapat berkontribusi secara positif bagi pengembangan Mu’allimin dan Mu’allimaat dalam memasuki dan menapaki abad keduanya,” ucapnya, melalui siaran pers, 3 Desember 2018.
Selain Jokowi, panitia juga mengundang para tokoh Muhammadiyah, pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama, serta walikota dan bupati se-DIY. (Rep-01)