Presiden Joko Widodo saat memberikan kuliah umum di UGM, Selasa (9/12). (Masjidi/kabarkota.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – Presiden Joko Widodo mengungkapkan Indonesia dalam kondisi darurat narkoba. Buktinya, Jokowi mengaku sudah banyak berkas menumpuk yang berisi permintaan grasi oleh para narapidana (napi) kasus narkoba.
Ia berjanji tak akan memberi toleransi bagi mereka yang sudah menjadi pengedar. "Tidak akan saya beri ampun. Mereka bisa mengendalikan lewat penjara, karena itu harus dihentikan," kata Jokowi saat mengisi Kuliah Umum di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (9/12).
Jokowi mengatakan, data yang ia miliki saat ini, ada sebanyak 4,5 juta orang Indonesia yang sudah positif sebagai pengguna narkoba.
Sementara, sebanyak 1,2 juta orang lainnya yang sudah tidak bisa direhabilitasi."Di setiap harinya, ada 40-50 orang Indonesia yang meninggal akibat narkoba," ungkap Jokowi.
Sementara itu, sebelum mengisi kuliah umum, Jokowi sempat mengunjungi acara peringatan Hari Anti Korupsi Internasional di Graha Sabha Pramana (GSP), UGM. Jokowi juga didampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengan, Anies Rasyid Baswedan dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi.
Masjidi | Ahmad Mustaqim