Kasus Positif Covid-19 semakin Banyak, Ini Respon Wakil DPRD DIY

Ilustrasi: rapid tes massal di salah satu mall kota Yogyakarta (dok. kabarkota.com)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY kian bertambah banyak. Dalam dua hari terakhir saja, penambahan mencapai 131 kasus baru.

Bacaan Lainnya

Juru Bicara Pemda DIY dalam Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan laboritorium pada 1 Agustus 2020, ada penambahan 67 kasus baru yang 40 kasus diantaranya ditemukan di Kabupaten Sleman.

“Total kasus positif sekarang menjadi 741 kasus,” kata Berty, Sabtu (1/8/2020).

Sedangkan berdasarkan riwayat kasusnya, lanjut Berty,17 kasus hasil skrining karyawan kesehatan, 17 kasus dari tracing karyawan koperasi di Sleman, 12 kasus dari kontak tracing kasus sebelumnya, satu kasus dengan riwayat perjalanan luar daerah, dan 20 kasus lainnya belum diketahui riwayatnya.

Menyikapi banyaknya kasus terkonfirmasi positif yang terjadi di DIY dalam dua hari terakhir, Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengaku khawatir jika tak segera diantisipasi, maka kapasitas rumah sakit rujukan overload sehingga para pasien Covid-19 dengan gejala sakit tak bisa tertangani lagi.

“Rimah Sakit lapangan perlu segera diaktifkan untuk mengatisipasi banyaknya kasus positif ini,” kata Huda dalam pernyataan tertulisnya.

Mengingat, ungkap Huda, kapasitas RS yang disiapkan sebanyak 320 bed, kini yang kosong tinggal 100-an bed. Sementara saat ini belum semua kabupaten/kota di DIY memiliki shelter guna merawat confirm asymptomatic (kasus terkonfirmasi positif tanpa gejala).

Saat ini belum semua pemerintah kabupaten kota memiliki shelter untuk merawat confirm asymptomatic. Sleman punya Asrama Haji, Bantul ada gedung balai desa dan warga RS lapangan, Kota Jogja malah belum punya.

“Kapasitas RS yang bisa dinaikkan juga perlu disiapkan, seperti RS hardjolukito yang masih memungkinkan ditambah 100-an bed lagi,” anggapnya.

Peningkatan kasus yang signifikan ini, sambung Huda, juga sebagai warning agar masyarakat tetap taat pada protokol kesehatan di tengah pandemi yang belum berakhir. (Ed-02)

Pos terkait