Ilustrasi (bisnis.com)
JAKARTA (kabarkota.com) – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung soal isu reshuffle atau perombakan kabinet, saat menyampaikan sambutan pada peringatan 3 tahun wafatnya (haul) mantan Ketua MPR-RI Taufiq Kiemas, di kediaman Megawati Soekarnoputri.
Hal itu dilontarkan Presiden saat menanggapi menanggapi pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang sebelumnya sempat mempertanyakan tiadanya jatah menteri untuk NU dalam pemerintahan Kabinet Kerja.
“Saya ingin klarifikasi mengenai menteri NU. Tadi diam-diam saya hitung ada enam, jadi NU ada. Muhammadiyah, karena Haedar (Haedar Nasir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, red) enggak tanya, saya enggak menghitung,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip laman Setkab, Kamis (9/8/2016).
“Saya jadi ingat reshuffle kalau begini,” kata Presiden Jokowi melanjutkan yang disambut tertawa mereka yang hadir dalam haul tersebut.
Sementara terkait dengan sosok Taufiq Kiemas, Presiden Jokowi menilai, semasa hidupnya, almarhum mampu menjembatani antar individu maupun antar kelompok yang mengalami gesekan atau konflik.
“Kita kembali mengingat, kembali mengenang sosok beliau yang selalu dengan ikhlas, dengan segala risiko, banyak sekali menyelesaikan konflik antar individu, gesekan gesekan antar lembaga dan partai,” kenang Presiden.
Presiden Joko Widodo juga tidak melupakan terhadap apa yang dilakukan oleh Taufiq Kiemas saat bangsa ini kehilangan orientasinya. “Beliau menginspirasi dan mengingatkan kita untuk kembali kepada nilai 4 pilar kebangsaan, mengenai pancasila yang beliau selalu sampaikan di mana-mana,” tuturnya. (Rep-03/Ed-03)