YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Garda Bhinneka Tunggal Ika (Garbhita) Yogyakarta, Kamis (12/6) siang, berdemonstrasi menuntut agar Kapolda dan Wakapolda DIY dicopot dari jabatannya.
Koordinator Lapangan (Korlap) Garbhita Yogyakarta, Dipo Dwi menganggap, kepolisian tidak mampu mengatasi kasus-kasus kekerasan intoleran yang terjadi di DIY akhir-akhir ini.
"Kasus-kasus intoleran sekarang semakin masif di Yogyakarta", tegas Dipo kepada wartawan, di sela-sela aksi, di kantor DPRD DIY.
Padahal, kata dia, selama ini Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Yogyakarta telah menyatakan bahwa tidak ada lagi toleransi bagi kasus-kasus kekerasan berbau SARA di Yogyakarta.
Selain menuntut pencopotan Kapolda dan Wakapolda, Garbhita Yogyakarta juga mendesak agar para pelaku kekerasan segera diadili, pembubaran Ormas yang anarkis, Penegakan Pancasila dan UUD 45N serta penghentian politisasi agama. Termasuk pernyataan Pluralisme harga mati.
Setelah menggelar orasi-orasi di halaman gedung DPRD DIY, saat ini massa sedang berusaha untuk menemui para anggota dewan untuk melakukan audiensi, yang intinya untuk mendesak penonaktifan pejabat Polda tersebut, serta penuntasan kasus-kasus intoleran yang terjadi di DIY.
Berdasarkan pantauan kabarkota.com saat ini, massa aksi sedang menunggu perwakilan dari anggota DPRD DIY yang akan menemui mereka di ruang Transit DPRD DIY. (jid/tri)