Kisah 2 Mahasiswa Baru Kuliah Gratis di UGM

Moses Patibang (kanan) menjadi salah satu mahasiswa baru tahun 2024 yang menerima subsidi UKT 100 persen dari UGM (dok. humas UGM)

SLEMAN (kabarkota.com) – Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri ternama seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta adalah dambaan banyak orang. Apalagi bisa kuliah tanpa biaya alias gratis, tentu menjadi keberuntungan tersendiri. Mengingat, tidak banyak orang yang bisa mendapatkan kesempatan tersebut.

Dua di antara mahasiswa baru yang beruntung bisa kuliah gratis di UGM pada Tahun 2024 ini adalah Moses Patibang dari Tana Toraja dan Made Emilia Cahyati asal Mamuju Tengah

Moses Patibang adalah pemuda berusia 18 tahun yang selama lima tahun terakhir hidup bersama ayahnya, Natan Kapitong, dengan mengandalkan penghasilan dari bertani singkong dan tukang ojek panggilan.

Namun, keterbatasan ekonomi tak membuat Moses menyerah untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.
Ia pun mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), dan dinyatakan lolos seleksi masuk UGM, pada 26 Maret 2024 lalu.

“Puji Tuhan, Saya lulus UGM!” ucap Moses melalui siaran pers Humas UGM, baru-baru ini.

Moses menjadi satu-satunya siswa lulusan SMA Negeri 3 Toraja yang tahun ini diterima berkuliah di UGM.

Anak bungsu dari tiga bersaudara ini, berhasil diterima di Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fisipol UGM. Tidak hanya itu, namanya pun kini terdaftar sebagai calon mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Bahkan saat registrasi, Moses mendapat subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT) 100 persen.

Moses mengaku, pilihan prodi tersebut tidak lepas dari sosok presenter kondang, Najwa Shihab yang menjadi idolanya.

“Saya ingin memiliki kemampuan berbicara di depan publik yang baik seperti Najwa Shihab,” sambungnya.

Selain itu, Moses juga bercita-cita menjadi seorang dosen, setelah lulus kuliah kelak.

Baginya, bisa masuk UGM yang menjadi cita-citanya sejak kecil adalah bentuk ucapan terima kasih untuk sang ibu yang telah meninggal dunia, sejak lima tahun lalu.

Sementara bagi ayah Moses, Natan Kapitong, subsidi UKT 100 persen yang diberikan UGM sangat mengurangi beban finansial untuk biaya kuliah. Terlebih, penghasilannya selama ini di bawah 500 ribu setiap bulan.

Made Emilia Cahyati (baju merah) bersama keluarganya. (dok. humas UGM)

Hal yang menggembirakan juga dirasakan mahasiswa baru asal Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Made Emilia Cahyati yang diterima kuliah di Prodi Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan UGM, melalui Jalur SNBP. Sama halnya dengan Moses, Emil tidak hanya lolos masuk UGM tanpa tes, tetapi juga berhasil mendapat beasiswa UKT pendidikan Unggul Bersubsidi sebesar 100 persen alias uang kuliah gratis dari UGM.

Emil merupakan putri kedua, pasangan keluarga transmigran, I Kadek Somadana dan Ni Luh Ernawati yang sehari-hari berkebun di lahan sawit.

Meski tinggal di kawasan Transmigran, hal tersebut tak menyulutkan langkah Emil untuk bisa mengenyam kuliah di kampus UGM. Berbagai cara ia lakukan untuk bisa masuk UGM tanpa tes dengan mengikuti berbagai perlombaan.

Ketertarikannya pada pelajaran matematika dan sastra mendorong Emil mengikuti berbagai perlombaan dan sering juara. Di antaranya, juara 1 bidang matematika dalam Lomba Olimpiade Sains Nasional Tingkat Mauju pada April 2023 se-Sulawesi Barat, dan juara 1 bidang lomba menulis cerpen pada Festival Lomba Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SMA tingkat Kabupaten Mamuju Tengah. Di tingkat nasional, Emil juga pernah lolos lomba Utsawa Dharmagita Agama Hindu tahun 2021 dan 2024 yang diselenggarakan Dirjen Bimbingan Masyarakat Hindu Kemenag RI untuk kategori remaja.

“Dari awal, saya memang sudah niat mau masuk UGM karena Yogyakarta terkenal dengan pendidikannya,” ucap Emil. (Ed-01)

Pos terkait