Ilustrasi: Anggota Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati, saat melakukan pemantauan kegiatan karawitan di SMA Bobkri 2 Yogyakarta, Jumat (4/3/2016). (Januardi/kabarkota.com)
YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Anggota Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati menilai, mengatasi perilaku negatif pelajar sekolah menengah di Media Sosial (medsos) bukan perkara yang mudah. Bahkan tidak dapat diatasi hanya dengan merumuskan program pemerintah yang spektakuler dalam rentang waktu singkat.
Esti mengatakan, menyelesaikan masalah terkait perilaku negatif di Medsos harus dilakukan beriringan dengan revolusi mental. Program jangka panjang itu mesti dilakukan dengan penanaman moral, etika, dan agama kepada pelajar.
“Sudah sejak di DPRD DIY saya perhatikan perilaku pelajar di medsos. Saya masuk ke grup-grup mereka, waktu itu siswa SMP, dan terlihat sekali, begitu vulgarnya mereka berbicara tentang pornografi,” ujar Esti, di Yogyakarta, Jumat (4/3/2016).
Wakil rakyat dari dapil DIY ini mengaku, pihaknya beserta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat prihatin dengan perilaku negatif yang selama ini terekspos di Medsos. Termasuk kasus pengunggahan foto sepasang siswa SMP di Mensos yang terlihat sedang berada di suatu ruangan dengan penampilan tidak senonoh.
“Ketika pelajar berperilaku seperti itu, apakah kemudian semata-mata salah mereka? Padahal kita sebagai pendidik juga tidak mampu untuk mengontrol kemajuan teknologi,” ucapnya.
Untuk itu, Esti menambahkan, persoalan seksualitas di kalangan pelajar saat ini menjadi tema besar, baik di Dewan maupun pemerintah.
“Bahkan itu adalah paparan khusus dari menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ke depannya jangan ada lagi kekerasan seksual di kalangan pelajar,” ucap Esti. (Ed-03)
Kontributor: Januardi