Kondisi Gunung Merapi pasca Mengeluarkan Awan Panas

Visualisasi Merapi (dok. magmaindonesia)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY – Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (30/1/2019), masih dalam Status Waspada (Level II).

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY yang dilansir dari Magma Indonesia, pada 30 Januari 2019, pukul 06.00 – 12.00 WIB, visualisasi di puncak gunung setinggi 2968 m dpl itu, tampak tertutup kabut.

“Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih, dengan intensitas tipis hingga tebal, dan tinggi 10 – 50 meter di atas puncak kawah,” tulis Kepala BPPTKG DIY, Hanik Humaida.

Dari aktivitas kegempaan, sebut Hanik, setidaknya terjadi lima kali guguran, dengan amplituda 7-22 mm, dan durasi 13-27 detik. Sedangkan arah angin bertiup lemah dan sedang ke arah timur, tenggara, barat, dan barat daya.

Sebelumnya, pada 29 Januari 2019, Hanik mengungkapkan, terjadi tiga kali guguran lava pijar dan hembusan awan panas yang mengarah ke Kali Gendol. Awan panas guguran pertama teramati pada pukul 20.17 WIB, dengan jarak luncur
1.400 meter, dan durasi 141 detik. Kemudian disusul awan panas guguran kedua pada pukul 20.53 WIB, jarak luncurnya 1.350 m, dan durasi 135 detik. Pada pukul 21.41 WIB, terjadi lagi awan panas guguran ketiga, dengan jarak luncur 1.100 meter, dan durasi 111 detik.

“Akibat kejadian-kejadian awanpanas guguran tersebut hujan abu tipis dilaporkan terjadi di sekitar Kota Boyolali, Kecamatan Musuk, Mriyan, Mojosongo, Teras, Cepogo, Simo, Kabupaten Boyolali dan Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah,” papar Hanik.

Meski demikian, BPPTKG DIY mengimbau masyarakat khususnya di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, agar tetap tenang dan beraktivitas sepeeti biasa, serta selalu mengikuti informasi terkini terkait aktivitas Merapi. Hanya saja, radius 3 km dari puncak gunung juga harus dikosongkan dari aktivitaa penduduk. (Ed-04)

Pos terkait