JALUR GAZA (kabarkota.com) – Jalur Gaza kembali membara setelah perjanjian gencatan senjata antara kelompok Pejuang Palestina Hamas dan Israel berakhir, Jumat (8/8) pukul 8 waktu setempat.
Seorang jurnalis Palestina di Jalur Gaza, Rafat Abdullah menyebutkan, hari ini, telah ada satu korban meninggal dunia dan sedikitnya 11 orang mengalami luka-luka akibat gempuran Israel pasca gencatan senjata.
“Kehidupan kami di sini (Gaza) kian memprihatinkan, tanpa air, listrik, dan tanpa makanan,” kisahnya kepada kabarkota.com melalui Skype. Sementara bantuan kemanusiaan yang diharapkan, terutama dari palang merah internasional juga ia anggap masih sangat minim.
Hingga berita ini diturunkan, telah lebih dari 1.900 warga Palestina gugur dalam peperangan yang berlangsung dalam empat minggu terakhir.
Sebelumnya, Hamas secara tegas menolak perpanjang gencatan senjata, setelah Israel dianggap gagal memenuhi tuntutan mereka untuk membuka kembali blokade Gaza selama ini.
“Serangan dua roket Hamas telah menghantam Israel selatan, tiga jam sebelum gencatan senjata resmi berakhir,” ungkap Angkatan Pertahanan Israel (IDF) seperti dilansir BBC Indonesia, Jumat (8/8).
Meski roket yang jatuh di tempat terbuka itu tidak menimbulkan korban, namun Israel menuduh Hamas telah melanggar perjanjian gencatan senjata. Namun, juru bicara sayap militer Hamas membantah tudingan tersebut.
Selama gencatan senjata, Palestina dan Israel juga melakukan perundingan tidak langsung di Kairo, Mesir sebagai upaya perdamaian kedua belah pihak. (tri/jid)