Kunjungan Menteri BUMN, Rini Soemarno di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Jumat (18/3/2016). (sutriyati/kabarkota.com)
SLEMAN (kabarkota.com) – Guna menguatkan ekonomi kerakyatan, khususnya di kalangan perempuan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggandeng Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah. Hal itu disampaikan Menteri BUMN, Rini Soemarno saat mengunjungi Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Jumat (18/3/2016).
Menurut Rini, pihaknya tengah berupaya menjadikan BUMN sebagai agen pembangunan, yang tidak hanya membesarkan diri sendiri, tetapi juga memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
sinergi, imbuhnya, menjadi hal yang tak terpisahkan. Aisiyiyah, menurut Rini, selama ini dikenal sebagai satu kelompok kesatuan ibu-ibu yang telah memberikan kontribusi besar untuk pendidikan dan kesehatan.
Karenanya, Kementerian BUMN berharap bisa menjalin sinergi untuk melakukan ekonomi kerakyatan, dengan membantu rakyat yang ekonominya paling rendah. Mengingat, berbagai program, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan sejenisnya belum mampu menyentuh kelompok masyarakat ekonomi terendah yang mayoritas adalah ibu-ibu.
“Harapannya, kami bisa bekerja sama memberikan pinjaman Rp 500 ribu – Rp 2 juta secara berkelompok, dan mereka mendapatkan pendampingan,” kata Rini.
Ditambahkan Rini, pinjaman diprioritaskan untuk ibu-ibu Aisyiyah yang berada di desa-desa ataupun titik termiskin di perkotaan.
Sementara, Ketua Umum (Ketum) PP Aisyiyah, Noordjannah Djohantini menyambut baik tawaran tersebut. Terlebih, selama ini PP Aisyiyah juga konsens terhadap berbagai persoalan kemanusiaan, seperti pengurangan kemiskinan, kelaparan, peningkatan gizi, pendidikan, dan layanan sosial.
Pada kunjungan kali ini, PP Aisyiyah juga menerima sumbangan Rp2,5 Milyar, dari Menteri BUMN, dan sejumlah bank pemerintah. (Rep-03/Ed-03)