Lagi, Driver Go-Jek Yogya Demo

Aksi demonstrasi driver Go-Jek di depan kantor layanan Go-Jek Pingit, Yogyakarta (17/10/2016) (Anisatul Umah/kabarkota.com)

YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Ratusan driver Go-Jek Yogyakarta kembali turun ke jalan. Aksi dari driver Go-Jek dimulai dengan longmarch dari tugu pal putih Yogyakarta menuju ke kantor layanan Go-Jek di Pingit, Yogyakarta. Mereka menuntut PT Go-Jek Indonesia (PT. GI) untuk melakukan perbaikan pada sistem yang terangkum dalam empat poin tuntutan.

Bacaan Lainnya

Pertama, menuntut penghapusan performa yang dinilai merugikan driver dalam mencapai bonus harian. Kedua, cancel by customer tidak boleh mempengaruhi penilaian apapun kepada driver, berupa performa dan rating. Hal ini dikarenakan terdapat banyak customer nakal dan hak customer untuk melakukan cancel order.

Ketiga, menuntut penurunan target poin. Driver Go-Jek dituntut untuk memenuhi 18 poin dari sebelumnya 14 poin. Naiknya jumlah poin dinilai merugikan bagi driver, karena jam kerja mereka naik dari sebelumnya. Selain jam kerja yang naik, kebijakan ini juga dinilai tidak mengacu pada Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

“Rekam poin dari 14 dinaikkan menjadi 18 dengan bonus yang sama. Jam kerja ketika di 14 poin kita berhenti di 5 jam kerja, lalu ketika sudah 18 poin dengan tambahan driver maka kita selesai di 12 jam kerja,” ungkap koordinator lapangan, Dipo Dwi (17/10/2016) di depan kantor Go-Jek.

Tuntutan terakhir adalah rasionalisasi tarif tunai. Karena tarif baru Go-Jek menimbulkan kesenjangan tarif transportasi online dengan konvensional di Yogyakarta.

Dwi mengatakan, memberikan waktu enam hari pada PT. GI untuk memenuhi tuntutan. Jika dalam enam hari belum dipenuhi, pihaknya mengancam akan turun lagi ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar.

“Jadi tuntutan kami deadlinenya enam hari, kalau tidak dipenuhi maka kita akan kembali dengan massa berlipat,” ungkapnya.

Dwi menyayangkan pihak PT. GI yang kembali merekrut driver disaat permasalahan dengan 1.600 driver belum selesai. Menurutnya pihak PT. GI sering mengulur untuk menyelesaikan persoalan dasar yang mudah diselesaikan.

“Lalu sekarang mereka (PT. GI.red) mencoba rekrutmen driver baru, padahal persoalan 1600 driver saja belum selesai,” tuturnya. (Rep-04/Ed-01)

Pos terkait