SLEMAN (kabarkota.com) – Jalan-jalan di Yogyakarta kurang afdol rasanya kalau tanpa ‘icip-icip’ kuliner di kota ini. Eh, meski julukannya Kota Gudeg, tapi di Yogyakarta ini aneka menu makanan bisa ditemukan dengan mudah loh…
Julukan Yogyakarta sebagai Kota Pelajar juga cerminan pendidikan dan kreativitas masyarakatnya. Termasuk para pelaku usaha kulinernya. Mahasiswa dan pelajar adalah pasar paling potensial digarap.
Ini juga yang dibidik Rasyid, owner Angkringan enaknan, untuk mendirikan angkringan dengan konsep yang cukup unik di wilayah Sleman, sejak tiga tahun terakhir. Uniknya, karena di tempat ini pengunjung tak hanya bisa menikmati berbagai menu makanan ala angkringan, tetapi juga bisa sambil membaca buku, koleksi pribadi Rasyid.
“Salah satu keunggulan menu masakan kami, semua tanpa MSG (penyedap rasa),” ungkap Rasyid saat ditemui kabarkota.com, di angkringan miliknya.
Menurut Rasyid, buku bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumennya yang mayoritas memang kalangan pelajar dan mahasiswa. Di samping juga fasilitas wifi yang menurutnya adalah bagian dari ‘Kebutuhan’ penting anak muda di era digital seperti sekarang.
“Dulu saya menjalankan usaha percetakan, sehingga buku-buku yang ada di sini kebanyakan adalah hasil cetakan kami sendiri,” kata alumnus fakultas Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Sementara menu makanan dan minuman yang ditawarkan beraneka ragam, mulai dari berbagai aneka gorengan dan camilan, beragam minuman termasuk jamu-jamuan, ingkung, tongseng, nasi goreng, dan yang termasuk favorit pelanggan adalah mie goreng lada hitam.
Harganya? Jangan khawatir karena masih relatif “ramah kantong”, yakni antara Rp 1.000 – Rp 35.000 per porsi saja. Angkringan yang berlokasi di Jalan Kaliurang KM 5.8 Gang Pandega Satya No. 10, Catur Tunggal, Depok, Sleman, DIY ini buka setiap hari, mulai pukul 12.00 – 24.00 WIB.
Dengan kapasitas pengunjung 50 – 60 orang, angkringan satu ini juga cukup representatif untuk gelaran kegiatan, seperti diskusi dan sebagainya. Jadi penasaran kan? (rep-03)