Ilustrasi (sumber:antarajambi.com)
BANTUL (kabarkota.com) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengklaim, meski pun Kurikulum 2013 (K-13) telah resmi dihentikan, khususnya untuk sekolah-sekolah yang baru satu semester menerapkannya, namun tidak ada inefisiensi anggaran untuk pengadaan buku.
Hal tersebut seperti disampaikan Anies saat menjawab pertanyaan kabarkota.com usai menghadiri pertunjukan Orkestra Nusantara 2014 di concert hall ISI Yogyakarta, Senin (8/12) malam.
"Buku-buku itu akan disimpan untuk nantinya bisa digunakan lagi," jawab Anies sembari tersenyum.
Mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta ini juga menjelaskan bahwa keputusan membatalkan K-13 itu karena melihat kondisi di lapangan. Utamanya menyangkut kesiapan guru, kurikulum, dan pihak sekolah.
"Kami menemukan banyak masalah di sana, jadi penghentian itu bukan semata-mata karena kurikulumnya saj, melainkan juga karena pelaksanaannya yang terburu-buru," ungkap Anies.
Padahal, berdasarkan peraturannya, persiapan hingga penerapan kurikulum itu tenggang waktunya bisa mencapai tujuh tahun. Oleh karenanya Anies menyatakan, penerapan kurikulum itu nantinya akan dilakukan secara bertahap. Mengingat, kondisi sekolah-sekolah di Indonesia sangat beragam, sehingga berbagai persoalan tersebut akan dituntaskan terlebih dahulu.
Pihaknya juga menambahkan, bagi sekolah-sekolah yang telah menerapkan K-13 selama tiga semester, maka mereka berhak menentukan pilihan akan tetap melanjutkan kurikulum tersebut atau kembali ke Kurikulum 2006.
Menurutnya, ada sekitar 3 persen dari total sekitar 218 ribu sekolah di Indonesia yang telah menerapkan K-13 itu sebelumnya.
"Jika semua sekolah diwajibkan menjalankan kurikulum baru sementara kesiapan mereka belum matang, maka efeknya akan berbeda," anggapnya.
Meski begitu Anies membantah jika K-13 itu hanya dihentikan sementara. Pihaknya akan menilai keberhasilan atau kegagalan penerapan Kurikulum 2013 ini dengan 8 indikator pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. (Baca juga: Kurikulum 2013 Masih Akan Berlaku di Ribuan Sekolah Ini)
SUTRIYATI