Ilustrasi. (Sumber: gigihpambudi.blogspot.com)
JAKARTA (kabarkota.com) – Menteri Pendidikan Anies Rasyid Baswedan mengatakan pelaksanaan UN di Yogyakarta tidak perlu diulang. Menteri Anies mengungkapkan hal tersebut dengan alasan tidak ditemukannya anomali pada nilai hasil UN di daerah tersebut.
"Setelah menindak tegas pelaku pembocoran 30 paket dari 11.730 paket soal Ujian Nasional (UN) melalui google drive, pola jawaban siswa di DIY tidak ada anomali," katanya berdasarkan rilis yang diterima kabarkota.com, Rabu (22/4). (Baca juga: Soal UN Bocor, Sultan: Ini Musibah Besar)
Menteri Anies juga mengungkapkan, hasil analisis pola jawaban di Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), yang diduga terkena imbas bocoran UN, menunjukkan indeks integritas pelaksanaan UN di Yogyakarta tetap tinggi (baik). Menurutnya, penilaian indeks integritas merupakan upaya Kemdikbud untuk mengukur tingkat kejujuran sekolah dengan melihat hasil UN.
Ia merasa yakin UN di Yogyakarta dilakukan dengan baik dan jujur. Hasil itu, katanya, menunjukkan para siswa di Yogyakarta, secara kolektif memilih tidak menggunakan dokumen terlarang dalam persiapan Ujian Nasional. (Baca juga: DIY "Ogah" UN Diulang)
Skor integritas pelaksanaan UN yang tinggi ini, ia melanjutkan, bukan sebuah kebetulan tapi merupakan hasil proses pembelajaran lintas tahun. “Anak-anak ini seperti orang puasa di siang hari yang panas lalu diiming-imingi minuman dingin dan secara sadar menolaknya,” ujarnya.